Di Pelatihan GP Ansor, Abdullah Umar Sampaikan Ansor Adalah Pagar Besi NU

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang di dalamnya terdapat Barisan Serbaguna (Banser), dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga keberadaan Ansor tak pernah bisa lepas dari NU. Jika NU rumah, Ansor dan Banser adalah pagar teralisnya.

“Ansor itu pelindung sekaligus pembela NU” ujar Abdullah Umar salah satu pemateri dalam Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kapas di Aula MTS Ulul Albab Desa Plesungan pada Minggu, 20-12-2020.

lanjut Umar, sejak didirikan pada April 1934, Ansor dan Banser selalu punya peran yang strategis dalam mendukung lini gerak organisasi NU. Tak hanya pelindung NU, Ansor adalah ruang godok bagi kader militan yang kelak berjuang di rumah besar bernama NU.  dan NU adalah ibu kandung bagi Ansor dan Banser. Karena itu, apapun langkah dan tujuan NU, sudah selayaknya mendapat sokongan dan dukungan secara langsung dari Ansor. Sebagaimana keluarga yang baik, anak akan selalu manut pada ibunya.

“Selain mensyiarkan ajaran-ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah, NU juga identik sebagai ormas Islam yang selalu bergerak dengan nafas semangat kebangsaan. Keberpihakan NU pada keutuhan bangsa, tak diragukan lagi” tandas pria yang juga sebagai Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro tersebut.

Umar menegaskan jika sejak zaman kolonial, NU selalu mempertahankan keutuhan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Idzhaari sya’aairihi ala thariqati Jam’iyyati Nahdlatil Ulama.

Saking nasionalisnya NU, bahkan singkatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pun bisa disamakan dengan Pancasila Bhineka NKRI dan UUD 45 (PBNU). Apa artinya? Artinya NU sangat nasionalis dan berpihak pada keutuhan bangsa Indonesia.

“Jika NU sangat mempertahankan keutuhan NKRI, tentu Ansor pun sama. Sebab, Ansor adalah anak kandung NU. Ansor adalah garda terdepan yang siap menjaga NKRI. Sebab, NKRI sistem pemerintahan negara Indonesia yang didukung oleh NU” pungkasnya.

masih menurut Umar, akhir-akhir ini banyak sekali ormas-ormas Islam berhaluan keras yang ingin merongrong keutuhan NKRI. Mau tak mau, ini bakal jadi masalah yang dihadapi Ansor. Dan untuk menghadapinya pun bukan masalah mudah. Sebab ormas tersebut berasal dari bendera yang sama. Yakni Islam dan Indonesia.

Dengan masalah sepelik ini, Ansor harus jadi organisasi yang kuat dan cerdas. Militan dan berpengetahuan. Sebagai organisasi berbasis massa, Ansor rentan bergerak secara tidak efektif. Karena itu, cerdas dan berpengetahuan jadi harga mati, untuk mempertahankan NKRI harga mati.

“Ansor tak boleh hanya berbekal keberanian dan sikap militan. Tapi juga pemahaman dan keterampilan menghadapi tantangan zaman. Karena itu, berbagai macam pelatihan dan pembekalan harus sering diadakan” imbuhnya.

Ketua Panitia PKD PAC Kapas angkatan I Ulil Fikri mengatakan, acara yang di kemas bersamaan dengan Pelantikan tersebut mengambil tema mencetak pemuda NU beridealisme dan berkarakter untuk Ansor gemilang. dan dalam kegiatan ini panitia menerapkan protokol kesehatan sesuai yang di anjurkan Pemerintah.

“kita tetap mengikuti anjuran pemerintah  dan menerapkan 3 M sesuai pesan Ibu Bupati” terangnya. (Lis/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.