SINERGI ANTARA PEMERINTAH DAN AKADEMISI

oleh -
oleh

Oleh: Dr.Ns.Sudalhar M.Kep

Pemerintah sebagai representasi dari kedaulatan rakyat, dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan mengalami berbagai perkembangan dari pemerintahan sebagai birokrasi yang berpikir tehnokrat dan berorientasi semata pada regulasi, menuju pemerintahan yang memberikan pelayanan kepada Masyarakat berorientasi pada kepuasan Masyarakat yang diukur dengan Indeks Kepuasan Masyarakat. Perkembangan ini sejalan dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merubah pola pikir aparat pemerintah dan Masyarakat sebagai warga sekaligus mitra dalam melaksankan Pembangunan.

Tiga aspek Pembangunan yang menguasai hajat hidup orang banyak dan selalu menjadi bahan penyampaian visi dan aspirasi adalah Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan. Tingkat Ekonomi yang sehat akan berdampak pada peningkatan jenjang Pendidikan dan derajat Kesehatan, begitupula Tingkat Pendidikan yang baik akan berkontribusi pada perbaikan ekonomi dan Kesehatan. Derajat Kesehatan yang optimal akan meningkatkan taraf perekonomian dan berbandinglurus dengan Tingkat Pendidikan. Tingginya APBD Pemerrintah Bojonegoro diharapakan bisa meningkatkan taraf ekonomi Masyarakat Bojonegoro, Meningkatkan Angka Partisiasi Kuliah Masyarakat Bojonegoro dan meningkatkan derajat Kesehatan Masyarkat Bojonegoro.

Ekonomi
Perekonomian secara makro terjadi disparitas dengan gejala pertumbuhan ekonomi yang dirasakan pada sekelompok elite Masyarakat dan pemilik modal, sudah selayaknya menjadi konsen pemerintah dengan program pemberdayaan UMKM sebagai lapisan Masyarakat bawah agar sirkukasi keuangan dirasakan dan berdampak positif, sehingga mampu mengahalau trend penurunan jumlah masyaraat ekonomi menengah.

Demikian pula pengembangan Koperasi sebagai wadah Kerjasama masysarakat dalam mengembangkan perekonmian secara gotong royong. Penyertaan modal usaha melalaui UMKM dan koperasi melalalui program klinik UMKM dan pengembangan Koperasi adalah Langkah tepat yang bisa dialaksnakan pemerintah bekerjasama dnegan perguruan tinggi di Bojnegoro melalaui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Program Pembelajaran tentang kewirausahaan di kampus, perlu mendapat stimulus modal agar masyarakt Bojonegoro belajar berwirausaha sejak muda. Penelitian tentang usaha ekonomi kreatif perlu mendapat hibah dana penelitian agar bisa dikorelasikan dengan Pengabdian Masyarakat dalam pendampingan UMKM..Alokasi Anggaran dari Pemerintah bisa diwujudkan dalam hibah Perguruan Tingggi pada pembelajran, penelitan dan pengabdian Masyarakat dengan sasaran Program bagi Masyarakat Bojonegoro yang membutuhkan.

Pendidikan
Indeks Pembangunan Manusia Bojonegoro yang salahsatunya direpresentasikan dari Angka Partisipasi Kuliah Masyarakat Bojonegoro, bisa ditingkatkan dengan perbaikan akses Pendidikan. Terdapat 13 Perguruan Tingi Swasta di Bojonegoro membuktikan cukupnya layanan Pendidikan yang tersedia dengan pilihan berbagai bidang Pendidikan.

Ketersediaan Lembaga Pendidikan perlu di imbangi dengan kemampuan dalam menjangkau pembiayaan atas Pendidikan yang diselenggarakan oleh pihak non pemerintah. Maka pemerintah bisa mengambil bagian dengan upaya pembinaan pengelolaan lembaga Pendidikan serta menyediakan aloaksi anggaran biaya Pendidikan yang berpihak pada masyasrakat Bojonegoro baik bagi lembaga Penyelenggara Pendidikan maupun bagi Masyarakat yang membutuhkan layanan Pendidikan. Salahsatunya adalah mnegevaluasi dan memperbaiki regulasi dan mekanisme penyaluran biasiswa pendidkan agar lebih optimal dalam penyerapan anggaran, dan memprioritaskan Lembaga penyedia layanan Pendidikan yang ada di Bojoneogoro.

Peningkatan Angka partisipasi kuliah masyarakt Bojonegoto di kampus Bojonegoro akan menyehatkan pengelolaan kampus sekaligus memberikan peluang bagi UMKM disekitar kampus melalui usaha penyediaan makanan, tempat tinggal, jasa lain erkait proses pembelajaran. Sehingga peningkatan Kesehatan pengelolaan kampus secara tidak langsunh akan meningkatakan perputaran uang di Bojonegoro dan meningkatakan perekonomian Masyarakat Bojonegoro.

Kesehatan
Selama ada kehidupan dimuka bumi ini, maka akan selalu ada kebutuhan terhadap Kesehatan. Upaya Kesehatan Peroangan maupun Upaya Kesehatan Masyarakat dalam memperoleh derajat Kesehatan yang optimal telah dilakukan. Angka kejadian Stunting bisa menjadi salahsatu alat ukur terhadap capaian keberhasilan dalam upaya Kesehatan. Sementara, tingginya angka perceraian menjadi salah satu faktor yang berdampak pada Kesehatan individu, keluaraga dan masyarakt Bojonegoro. Sinergi antara pemerintah dan akademisi bisa dilakukan dalam pembelajaran tentang pre marithal health, dalam menyiapkan remaja dan calon pasangan usia subur untuk menjalani keluarga yang Bahagia dan Sejahtera dalam konteks sebagai upaya Kesehatan berbasis Masyarakat.

Perbaikan Gizi dengan edukasi, penyediaan dan pengolahan bahan makanan yang berkualitas menjadi kajian penelitian dan pengabdian Masyarakat untuk munculnya inovasi makanan dan suplement berbasis kearifan lokal. Hibah dana Pembelajaran Kesehatan, penelitian Kesehatan dan pengabdian Masyarakat bidang Kesehatan bisa menjadi salah satu peran pemerintah dalam upaya melakukan efisiensi dan efektifitas APBD bidang Kesehatan. Demikian pula dengan upaya penyedian calon tenaga Kesehatan profesional perlu difasilitasi dengan kemudahan dalam memperoleh kesempatan pembelajaran klinik di Rumah Sakit pemerintah , yang harapannya juga diikuti dengan pemberian kesejahteraan bagi tenaga kesehatan muda yang masih pemula dalam berkontribusi pada upaya memberikan layanan Kesehatan terhadap Masyarakat.

Jika Sinergi Pemerintah dan akademisi bisa berjalan dengan baik pada tiga aspek, perekonomian, Pendidikan dan Kesehatan maka akan terjadi multiply effect perbaikan masyarakt Bojonegoro menuju Masyarakat yang sehat, Sejahtera ,adil ,Makmur Sentosa

*) Penulis adalah Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.