Kades Cantik Beri Cinderamata “Menara Sumur Tua” Spesial untuk Menpora RI

oleh -
oleh

Reporter : Lina Nur Hidayah

SuaraBojonegoro.com – Kejuaraan Antar Kampung (Tarkam) yang secara resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo yang bertempat di lapangan Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro ini menjadi motivasi yang luar biasa bagi pemerintahan desa yang berada di seluruh Kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Karena selain menampilkan komunitas Fest yang digelar di area GOR Dolokgede, setiap Kecamatan juga menampilkan maskot yang memiliki nilai nilai estetika sebagai ikon masing masing Kecamatan.

Seperti halnya , maskot estetik dari Kecamatan Kedewan melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dalam kejuaraan tarkam kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) tahun 2024 menampilkan maskot ” Menara Sumur Tua” yang memiliki makna melalui lomba antar kampung, mengajak masyarakat untuk kembali pada cerita masa lalu.Senin (23/09/24).

Kepala Desa Kedewan, Sumiyati mengungkapkan bahwa maskot itu sebagai bentuk rasa menghargai terhadap para penambang pada zaman dahulu yang menggantungkan harapan hidupnya dari hasil tambang Sumur Tua Wonocolo.

“Moskot ini untuk mengingat bahwa lebih 100 tahun Sumur Tua minyak Wonocolo menjadi tempat kehidupan,” Jelas Kepala Desa Kedewan saat dikonfirmasi wartawan suarabojonegoro.com.

Dalam acara kejuaraan Tarkam Kemenpora ini kepala Desa Kedewan juga memberikan Cindera mata “Menara Sumur Tua” kepada Menpora RI, Dito Ariotedjo sebagai bentuk kenangan secara simbolis kepada Menpora RI guna memperkenalkan bahwa Kedewan memiliki Tambang sumur tua yang bersejarah bagi masyarakat.
“Cinderamata Menara Sumur Tua” kami berikan kepada bapak Menpora RI secara simbolis,” Ungkapnya.

Pengelola Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Suparman juga mengungkapkan Kecamatan Kedewan membuat konsep maskot Menara Sumur Tua karena dahulu penambang di Kedewan menggunakan alat alat yang benar benar tradisional dan begitu sulit dilakukan , namun seiring berjalannya waktu Tenaga Manusia sebagai penambang penambang tadi digantikan oleh mesin mobil tua dan telah dikembangkan secara modern.

“Jadi kita mengajak masyarakat seakan akan hidup dimasa itu agar lebih menghargai para penambang jaman dulu,  dimana pemandangan seperti itu sekarang sudah tidak bisa dilihat lagi,
Ungkapnya. (Lin/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.