CALEG PEJUANG ASPIRASI ATAU CALEG JUAL BELI SUARA UNTUK BISNIS SENDIRI?

oleh -
oleh

Oleh : Kang Priyo*)

SuaraBojonegoro.com – “Politik adalah seni lembut untuk mendapatkan suara dari orang miskin dan Dana kampanye dari orang kaya dengan berjanji untuk melindungi satu sama lain” Oscar Ameringer.

Dari kutipan di atas, mungkin kita menyadari bahwa seni berpolitik itu hanyalah skenario agar yang miskin bisa di beli suaranya oleh yang kaya dan yang kaya punya kepentingan untuk semakin membuatnya bertambah kaya. Sedangkan Politikus sendiri sibuk dengan bagaimana punya kesempatan untuk di berikan lahan agar bisa tertular menjadi kaya.

Lalu bagaimana dengan nasib si miskin yang di beli suaranya?

Santai dulu Bro. Santuy saja. Ngopi dulu, hisap dulu rokoknya hingga yang terdalam. Hempaskan asapnya ke atas dan mulailah menghayal kapan kita bisa jadi orang kaya Wkwkwwkwwwk..!

Riuh ramai padat merayap mulai terkuak di penjuru Desa. Mulai dari senam sehat mama muda mempesona, kumpulan Ibu-ibu Jamaah dengan kilauan gelang emas di tangannya, Karang taruna yang ikut rembukan sambil tetep main slot judi berbarengan. Bahkan sampai mbah Tarjo yang nyender lemah tak berdaya menunggu kapan amplop sangunya di berikan.

Hiruk pikuk gerakan kampanye calon anggota dewan semakin mewabah sampai ke desa pinggiran.

Apa sih tujuan dari semua gerakan ini? Kenapa kok harus kumpal-kumpul kesana-kemari cari dukungan bertubi-tubi setiap hari Tanpa henti?

*KENAPA KOK DUKUNGAN HARUS DI CARI OLEH PARA CALON ANGGOTA DEWAN?*

Yup betul Markonah, tujuan pontang panting si calon anggota Dewan adalah untuk mendapatkan dukungan agar bisa terpilih menjadi sang Dewan.

Yang menjadi keresahan dan kegelisahan kita adalah STRATEGI & KONSEP mencari dukungan ini yang terkesan kurang mencerdaskan, kurang elok, pun tak meyakinkan.

Jarang bahkan mungkin tidak ada sang calon anggota Dewan yang siap untuk diskusi saling bercurhat hati tentang kenapa permasalahan di Desa selalu begini dan apa upaya calon dewan untuk memberikan harapan dan solusi. Pun tidak memiliki solusi, toh setidaknya ada harapan akan di perjuangkan dengan ide gagasan dari buah pemikiran yang terlahir dari pikiran si Dewan itu sendiri. Sehingga masyarakat bisa mengetahui karakter dan potensi yang di miliki si calon Dewan ini.

✓Apa upaya untuk mencukupi kebutuhan pupuk Petani yang setiap tahun ruwet dengan urusan pembagian subsidi?
✓Kenapa setiap tahun selalu timbul kekurangan air karena kekeringan sampai harus bersabar ngelus dada, menunggu bantuan air tiba?
✓Kenapa banyak anak SD & SMP yang wira-wira kebut-kebutan ke sekolah bawa motor sendiri?
✓Apa gagasan untuk meningkatkan UMKM, menciptakan peluang kerja & usaha untuk para anak muda?

*TIDAK ADA FERGUSO.*
Yang ada adalah datang, ngopi dan membahas bagaimana bisa mendulang suara tinggi. THAT’S IT !

Wong ndeso butuhe sangu. Si Dewan butuhe suoro! Masalah liyane, MBOYAK!. The power Of MBOYAK Ini akan di kalahkan jika anak mudanya memiliki pemikiran MBOK YAK’O!!

” _Kalau saudara merasa tidak perlu ikut Politik. Maka tidak usah berpolitik. Tetapi saudara jangan BUTA POLITIK. Kalau saudara Buta Politik Maka anda sendiri yang akan menjadi korban Politik. Pilihlah wakil rakyat yang punya potensi untuk membangun. Jangan lagi memilih oknum wakil rakyat yang bisanya cuma diam di dalam ruang sidang, lemah tindakan, minim kontribusi tapi bangga mencalonkan diri kembali …

*)Penulis adalah Ketua Dewan Pembina PSI Bojonegoro | Caleg DPRD PROPINSI Jawa Timur Bojonegoro Tuban.

No More Posts Available.

No more pages to load.