PKM 2023, Mahasiswa Unigoro Ciptakan Alat Sensor Sianida

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com — Empat mahasiswa prodi kimia Universitas Bojonegoro (Unigoro) menciptakan alat sensor kolorimetri untuk mengidentifikasi kandungan sianida dalam air. Alat sensor sederhana ini merupakan hasil dari Program Keativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diinisiasi oleh kelompok Cyanide Sens. Amalia Rohsaita selaku ketua, M. Reza Subianto, Windi Pangesti Kusumaning Tiyas, dan Marta Citra Nursaida.

Amalia menuturkan, kondisi perairan sungai di Bojonegoro tidak baik-baik saja. Karena masih ada nelayan yang menangkap ikan dengan cara menaburkan potas ke sungai. Potas atau potassium cyanide menyebabkan biota-biota air mati. Alhasil jika mengonsumsi ikan yang ditangkap dengan cara diracun, dampak negatifnya bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia. Karena ada kandungan zat sianida dalam tubuhnya.

 

“Akhirnya kita berinisiatif membuat sensor kolorimetri untuk melihat apakah ada kandungan sianida dalam air dan memangkas siklus pengecekan. Karena kalau kita mau ngecek kandungan air pasti ada proses sampling, pengiriman sample ke lab, menunggu kiriman hasil cek dari lab, lalu baru kita bisa menganalisis hasilnya, tuturnya pada Selasa (24/10).

 

Kelompok Cyanide Sens membutuhkan waktu selama dua bulan untuk menyusun proposal dan proses riset. Alat sensor kolorimetri berbentuk kertas ini bersifat real time analysis. Kolorimetri adalah metode perbandingan menggunakan perbedaan warna. Sehingga saat terkena air yang mengandung sianida, otomatis warnanya akan berubah. Amalia mengklaim, alat sensor tersebut mudah digunakan oleh masyarakat awam.

 

Karena ada atau tidaknya kandungan sianida bisa dilihat dari perubahan warnanya. Sementara jumlah polutannya bisa dilihat dari intensitas warnanya. “Semakin pekat perubahan warnanya, semakin tinggi kandungan sianidanya. Jadi tidak perlu susah-susah bawa sample airnya ke laboratorium. Tapi cukup alat sensornya yang dibawa ke lokasi sungai untuk mengecek ada atau tidaknya kandungan sianida,” ucapnya.

Mahasiswi semester lima prodi kimia ini melanjutkan, meskipun alat sensor kolorimetri berhasil mendeteksi kandungan sianida dalam air, kelompoknya ingin menyempurnakan hasil penelitiannya. Terutama dari segi sensitifitas. Menurut Amalia, alat sensor buatan Cyanide Sens hanya bisa mendeteksi sianida dengan konsentrasi tinggi. “Kami juga ingin menciptakan alat yang bisa mendeteksi sianida dengan konsentrasi rendah,” imbuhnya.

Pada Kamis (26/10/23), kelompok Cyanide Sens akan menjalani Penilaian Kemajuan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKP2) yang berlangsung via daring. Ketua Prodi Kimia Unigoro, M. Bakhru Thohir, S.Si., M.Sc., berharap mahasiswanya dapat memresentasikan hasil penelitiannya dengan baik. Serta dinyatakan lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2023. (din/Lis/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.