Ada Iuran Pedagang Pasar Tradisional Ke Paguyuban, Untuk Apa?

oleh -
oleh
*) Foto : Dokumen SB

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Adanya iuran baik harian atau bulanan oleh para pedagang pasar tradisional Kota Bojonegoro untuk Paguyuban pedagang Pasar, dan diduga pula hasil iuran tersebut terkumpul mencapai jutaan Rupiah perbulannya. Kamis (5/10/2023).

Salah satu pedagang makanan di pasar Tradisional Kota Bojonegoro yang identitasnya agar tidak dimediakan, menyebutkan bahwa setiap hari dirinya harus membayar sebesar Rp 5.000 dan tambahan jika ada kepentingan mendadak terkait persoalan pasar kepada salah satu orang yang ditugaskan mengumpulkan iuran tersebut.

“Saya sudah lama membayar iuran itu, dan sejak ada PD pasar,” Katanya kepada awak media.

Dia juga menyatakan bahwa ada juga yang membayar setiap bulan sekali sekitar Rp 50 ribu dan juga jika ada iuran penting mendadak lainnya. “Ada anak saya juga membayar sebesar itu,” lanjut pedagang makanan yang mewanti wanti agar namanya tidak disebutkan.

Pedagang lain yang juga enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa memang ada penarikan iuran bagi pemilik bedak pasar resmi, yang dilakukan oleh paguyuban dengan tujuan untuk kegiatan seperti pengajian, dan juga kegiatan kegiatan kepentingan pedagang pasar lainnya, dan bahkan untuk membayar penjaga malam pasar tradisional karena alasan keamanan pada malan hari.

Sementara itu, H Wasito selalu ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tradisional Bojonegoro kota menjelaskan bahwa memang ada iuran sukarela dari para pedagang pasar yang memiliki bedak resmi di dalam pasar, dan iuran terse ut banyak dipergunakan banyak hal baik kegiatan kepentingan yang berhubungan dengan pasar dan keadaan pasar seperti tukang sampah, Penjagan malam dan lainnya.

“Kita memang ada iuran seikhlasnya untuk banyak kepentingan tidak hanya untuk kegiatan pedagang saja, bahkan untuk membayar penjaga dan juga petugas kebersihan,” Ujar Wasito.

Bahkan menurut dia, bahwa sejak awal Januari 2023 tidak ada petugas kebersihan pasar dan juga penjaga malam di lokasi pasar sehingga dengan iuran juga dibuat untuk menggaji para petugas tersebut. Dan disampaikan juga bahwa untuk petugas sampah di pasar hanya ada dua orang dari Dinas Perdagangan, sehingga hal itu dirasa kurang, belum lagi ketika para pedagang harus membersihkan gorong gorong dari sampah dan pernah menghabiskan anggaran sekitar Rp 5 juta.

“Insha Allah serupiahpun uang iuran bisa dipertanggung jawabkan oleh Paguyuban karena untuk kemaslahatan semua, karena kita sampaikan pertanggung jawaban perbulan kepada pengurus, serta kegunaannya, ” Pungkasnya. (SAS/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.