Di Pertokoan Taman Rajekwesi Ada Pentas Seni Taksih Merdeka

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Berbagai persiapan telah dilakukan oleh komite seni rupa dari (ct) Dewan Kesenian Bojonegoro dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia yang bakal diwujudkan dalam bentuk Pentas Seni bertajuk Taksih Merdeka. Mulai dari koordinasi dengan relawan burung kertas, penampil dari tiga kota, hingga penataan lokasinya. “Untuk relawan pembuat burung kertasnya, tercatat ada 1.032 orang yang berpartisipasi. Total burung kertas yang terkumpul adalah 13.907, ini jauh melebih dari target semula, yakni 2.500 burung kertas,” ujar Eko Peye, selaku Ketua Panitia, sekaligus dari Komite Seni Rupa.

Hingga saat ini sesuai target awal, ada 2.500 burung kertas yang telah terpasang di sekitar Kompleks Pertokoan Taman Rajekwesi. Sedangkan yang lainnya akan terus dipasang hingga tuntas dalam beberapa hari ke depan. Sedangkan untuk penampil yang akan mengisi helat tersebut diantaranya adalah dari Nganjuk, Tuban dan tentu dari Bojonegoro. “Mulai dari MC, musik, tari, teater, sastra, rupa, hingga media baru akan ditampilkan. Para penampilnya bersifat suka rela, demi kemeriahan bulan kemerdekaan. Selain itu sifatnya terbuka, bagi penonton ataupun penampil, semua terbuka,” tambahnya.

Bahkan, masih menurut Eko, dari pelaku kuliner juga ada sebagai simbol bahwa kegiatan ini juga mempunyai visi peningkatan ekonomi masyarakat. “Secara sengaja, kami tidak menyediakan konsumsi bagi audiens. Tujuannya adalah agar ada transaksi ekonomi dengan para pelaku kuliner yang ada di sekitar lokasi. Rencana kami start mulai pukul 7 malam ini (19/08),” jelasnya.

Salah satu penampil, Takim, yang juga seorang pelaku seni teater mengaku bakal menyajikan sesuatu yang agak berbeda. Yakni sebuah karya seni hybrida humanoid yang akan diperankan oleh salah satu anggota komunitas keseniannya. “Ini pernah tampil di Jakarta, tapi karena waktu itu kami sangat kerepotan melayani audiens, sehingga minim dokumentasi. Dalam Pentas Seni Taksih Merdeka inilah kami akan menampilkannya ulang,” jelasnya.

Selain Takim, Sanggar Rumah Ilalang dari Nganjuk bakal memboyong sejumlah penampil. Mereka bakal menyajikan dua hal, yakni parade puisi dan live painting yang berkolaborasi dengan pelukis dari Bojonegoro dan Tuban. Tak mau ketinggalan, para pelajar di Bojonegoro juga bakal memberikan tampilan yang tak hanya sekedar hura-hura. Ada dari SMPN 1 Baureno dengan parade gurit, SMAN Model Terpadu dengan musikalisasi puisi, kemudian dari SMP Muhammadiyah 9 dengan musik akustiknya. Kelompok kesenian Majelis Al Hijrah juga bakal tampil dengan seni hadrahnya.

“Untuk pembawa acaranya, kami kemas dalam dua gaya. Yakni ala kesenian sandur yang dibawakan oleh Kang Germo Agus Sighro dalam Sandur Pakeliran dan bila memungkinkan akan dipadu dengan pembawa acara bergaya penyiar oleh rasa rahman. Kebetulan rasa rahman adalah mantan penyiar radio,” kata Yuli Zedeng, salah satu panitia dan pengurus. Secara umum, pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan tersebut adalah mengenai gotong royong, yakni melalui pembuatan karya seni instalasi burung kertas. (Red/Dkb)

No More Posts Available.

No more pages to load.