Ademos dan Dinporabudpar Blora Sepakati Adakan Lomba Ikon Keramik Blora

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Membangun desa wisata untuk menopang perekonomian masyarakat dan melestarikan potensi kekaryaan berbasis keramik menjadi bisnis baru bagi warga Desa Balong Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Capaian yang diprakarsai  oleh SKK Migas dan operator Lapangan Minyak Banyu Urip Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited, ini mendapatkan atensi positif dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora Jawa Tengah, Slamet Pamuji, dalam audiensi dengan Ademos, sebuah lembaga pendidikan dan pemberdayaan masyarakat dan Desa yang saat ini sedang mendampingi Desa Balong untuk menjadi desa wisata berbasis keramik, selasa (02/04/2019).

Dalam audiensi yang dilakukan di kantor Dinporabudpar tersebut, Slamet Pamuji, SH., MHum. mengatakan perkembangan Desa Balong dari sentra kerajinan menjadi desa wisata berbasis keramik ini adalah sebuah langkah positif dalam perkembangan dunia pariwisata Kabupaten Blora.

“Dengan adanya beberapa instansi sekolah yang berkunjung ke Balong untuk belajar membuat keramik, tentu merupakan langkah maju yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Balong,” jelas pria yang mulai menjabat Kepala Dinporabudpar sejak awal tahun 2019.

Hal ini, lanjut Slamet, juga dapat dimanfaatkan untuk mengkampanyekan budaya menggunakan produk-produk kerajinan berbasis tanah liat yang ramah lingkungan.

“Sebagaimana arahan bupati kepada jajaran pemerintah di Kabupaten Blora untuk mulai mengurangi penggunaan produk berbahan plastik dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, berpendapat bahwa perlu langkah nyata untuk mewujudkan cita-cita dalam mengurangi jumlah sampah plastik.

“Seperti mulai menggunakan kendi dan gelas keramik untuk minum, dan alat-alat rumah tangga lainnya,” ujar pemuda yang biasa dipanggil Mas Rosyad tersebut.

Namun, lanjut Rosyad, untuk menandai bahwa kampanye ini dimulai dari Kabupaten Blora, perlu ada sebuah identitas khas Blora sebagai penggagas penggunakan produk-produk kerajinan berbasis tanah liat yang ramah lingkungan. Seperti wadah penuang air atau kendi dan gelas yang bentuk desainnya sesuai dengan kearifan lokal identitas Blora.

“Jika pembuatan desain ini melibatkan partisipasi masyarakat luas, maka akan semakin banyak ide segar dan produktif bagi Kabupaten Blora, pungkasnya,” imbuhnya.

Di akhir acara, Kepala Dinporabudpar, Slamet Pamuji, SH. MHum., dan sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, menyepakati kerja sama dalam menjaring partisipasi masyarakat untuk manggaungkan kampanye positif ini.

“Semoga langkah ini dapat maksimal dan hasilnya dapat dirasakan semua pihak,” pungkas Slamet Pamuji.(Lis/Nik) red.

No More Posts Available.

No more pages to load.