Puncak Kemarau, di 22 Desa di Bojonegoro Krisis Air Bersih, BPBD Gelontor Air Bersih

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Puncak musim kemarau tahun 2023 diperkirakan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2023. Sejak awal kemarau lalu, tercatat 22 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dilanda krisis air bersih.

Hal tersebut, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Daerah (BPDB) Kabupaten Bojonegoro per 12 Agustus 2023, 22 desa tersebut, telah mendapatkan pasokan air bersih dari BPBD Kabupaten Bojonegoro.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto mengungkapkan, sepanjang musim kemarau pihaknya telah menyalurkan sebanyak 812 ribu liter air bersih, dan penyaluran hampir dilakukan setiap hari.

“Kami telah menyalurkan sebanyak 203 tangki atau 812.000 liter air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan,” ungkap Ardhian kepada awak media, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, sebagian besar desa mengalami krisis yang cukup parah. Lantaran, hampir dua hari sekali pihaknya menyalurkan air bersih di desa atau tempat yang sama. Hal tersebut, terjadi lantaran banyaknya Kepala Keluarga (KK) yang membutuhkan pasokan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

“Hampir semuanya dua hari sekali dilakukan pendroppingan air bersih,” tegasnya.

Namun, lanjut Ardhian, dari 22 data tersebut diantaranya 2 sekolah juga mengalami krisis air bersih, yakni SMAN Kepohbaru dan SMKN Sekar. Berbeda dengan kebutuhan desa, jika di sekolah tersebut dilakukan pendroppingan selama 4 hari sekali.

“Kalau 2 sekolah itu, empat hari sekali kami dropping. Karena hanya 5 hari kerja, dan tidak begitu membutuhkan pasokan air yang cukup banyak,” pungkasnya. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.