Jelang Suran Agung, Inilah Himbauan Ketua Cabang PSHW Bojonegoro !

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Menjelang Kegiatan Suran Agung yang akan digelar oleh PSHW (Persaudaraan Setia Hati Winongo) Tunas Muda Pusat Madiun Indonesia, yang diselenggarakan pada Tanggal 30 Juli 2023 di Pusat PSHW Madiun, dihimbaukan oleh Ketua Pusat agar para anggota PSHW mematuhi maklumat yang sudah ditanda tangani oleh Ketua Umum Pusat PSHW.

Hal ini dilakukan agar kegiatan Suran Agung bisa berjalan dengan tertib, kondusif dan juga aman, sehingga makluma tersebut diteruskan oleh Ketua Cabang PSHW TM Bojonegoro Sasmito Anggoro yang disampaikan kepada Saudara Saudara SH Winongo di Kabupaten Bojonegoro agar memaklumi isi maklumat tersebut.

Kepada awak media, Sasmito menghimbau kepada Seluruh anggota PSHW Bojonegoro terkait kegiatan Suran Agung di Padepokan Pusat SH Winongo Madiun, bahwa agar tidak ada yang berangkat ke Madiun kecuali yang sudah ditentukan dari Surat Himbauan Kapolda Jatim yaitu 10 orang perwakilan Pengurus Cabang.

“Hal ini dilakukan beberapa pertimbangan setelah adanya rakor di Mapolda Jatim terkait keamanan dan ketertiban dimasyarakat, sehingga kegiatan Suran agung sudah ditentukan sesuai kapasitas lokasi kegiatan dan juga jadwalnya, serta jumlah kehadiran,” Terang Sasmito.

Ketua Cabang PSHW TM Bojonegoro ini menegaskan juga akan melakukan agar ketua Ranting bisa memberikan pemahaman dan pengertian serta himbauan terhadap anggotanya untuk tidak berangkat ke Madiun saat kegiatan Suran Agung.

“Jika memang ada yang mau ziarah Kemakam Eyang Suro dan Keluarga Bapak Pengasuh Almarhum HR Hendro Suwarno seyogyanya dilakukan diluar jadwal Kegiatan Suran Agung,” Lanjut pria yang suka berjenaka ini.

Dia juga mengajak, dalam bulan Suro ini untuk meningkatkan ketaqwaan dan juga meningkatkan ajaran ajaran SH yang telah didapat dengan cara melakukan interopeksi diri, meningkatkan mawas diri dan tidak dengan kegiatan yang uforia.

Suran Agung menurut Sasmito adalah tradisi budaya luhur SH yang memang harus dilestarikan serta bulan Kelahiran Setia Hati, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri dan dengan banyak cara untuk melakukan penghormatan dan tidak dengan cara yang justru menganggu ketertiban di masyarakat. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.