Ketiga Siswa Dugaan Kekerasan Laporkan Oknum Gurunya ke Polres Bojonegoro

oleh -
oleh

Reporter: Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Setelah mendapatkan kekerasan dari oknum gurunya di SMP Negeri 2 Kalitidu, ketiga siswi didampingi oleh orang tuanya akhirnya melaporkan tindakan dugaan kekerasan oknum gurunya yang berinisial SN ke Polres Bojonegoro. Jum’at (16/12/2022).

Ketiga Siswi yang melaporkan gurunya ini adalah STK (13) alamat desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu, KH (14) alamat dusun Mojoroto desa Mojosari Kecamatan Kalitidu, STW (14) alamat desa Pungpungan Kecamatan Kalitidu, yang hingga saat ini masih merasakan sakit dari bekas dugaan kekerasan dari gurunya, serta mengalami trauma dan ketakutan.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Girindra Wardhana Akbar Ramdani membenarkan jika ada pelaporan terkait dugaan kekerasan yang dialami oleh siswa sekolah tersebut dan saat ini kasusnya ditangani oleh Unit PPA SAT Reskrim Polres Bojonegoro.

“Kita masih lakukan permintaan keterangan dari pelapor dan petugas kita sedang melakukan penyelidikan atas laporan tersebut,” Ungkap Kasat Reskrim.

Salah satu Orang tua korban Wasem mengatakan bahwa anaknya ini menangis saat pulang sekolah, dan ketika ditanya bahwa anaknya sedang mengalami tindakan dugaan kekerasan dari ok um gurunya yang mengajar matematika.

“Anak saya mengaku mengalami sakitan dari bekas tamparan dari gurunya, lalu saya bersama anak anak yang lain melapor ke polisi,” ujar Wasem.

Salah satu siswi yang mengaku korban kekerasan ini menjelaskan bahwa ketika di Sekolahnya ada pemeriksaan bagi para siswa dan siswi yang membawa Hand Phone di Sekolah oleh Oknum Guru Matematika SN, dan Siswi STK sudah mengaku kalau memang tiga murid membawa Handphone, dan mereka juga mengaku kalau dirinya itu salah, tetapi oleh oknum guru tersebut diperlakukan kasar dengan ditarik telinga nya keras keras sampai menangis, kemudian KH di kaplok (ditampar) dekat matanya sampai kepalanya pusing, dan Saskia Bagian belakang Tubuhnya dipukuli dengan keras, kejadian itu diluar kelas dan di saksikan banyak siswa siswi yang lain.

Dihubungi melalui telepon genggamnya, Sapuan selaku wali kelas ketiga Siswi tersebut menyampaikan bahwa memang di sekolahnya tadi ada peristiwa, namun kepastiannya dirinya tidak bisa menjelaskan.

Sementara itu, kepala SMP Negeri 2 tidak berkenan memberikan nomor handphonenya untuk dilakukan konfirmasi oleh sejumlah awak media. (Put/Sas)

No More Posts Available.

No more pages to load.