Sinergi EMCL dan Pemkab Bojonegoro Bahas Program Pengembangan Masyarakat

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Operator Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyelenggarakan lokakarya pembahasan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bojonegoro. Diskusi yang berlangsung dua hari sejak 20 – 21 Juli 2022 itu bertujuan untuk menyelaraskan perencanaan pembangunan Pemkab Bojonegoro dengan program-program kemasyarakatan yang dilakukan EMCL di sekitar wilayah operasi.

“Lokakarya ini kita perlukan sebagai bagian dari sinergi untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di masyarakat,” tutur External Affairs Manager, Ichwan Arifin di ruang pertemuan sebuah hotel di Bojonegoro, Kamis (21/7/2022).

Menurutnya, EMCL selama ini terus berkoordinasi dengan pemerintah mulai dari desa hingga kabupaten. Setiap program kemasyarakatan yang dilakukan oleh EMCL, kata dia, harus betul-betul memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Oleh karena itu, lanjut Ichwan, sebelum program dilaksanakan, EMCL harus memastikan penilaian kebutuhan di masyarakat dan prioritas pembangunan desa. Sehingga saling melengkapi dengan perencanaan pembangunan yang dilakukan Pemerintah. Ketika sudah terlaksana, EMCL bersama mitra pendamping program juga melakukan evaluasi dengan melibatkan semua pihak.

“Hari ini adalah bagian dari evaluasi dengan Pemkab Bojonegoro untuk program 2022 dan kita membahas perencanaan tahun depan,” imbuhnya.

Hadir dalam lokakarya tersebut Kepala Bappeda Bojonegoro, M. Anwar Mukhtadlo beserta para pejabat terkait serta perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara juga hadir dalam lokakarya ini.

Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Amni Nadya menegaskan bahwa sinkronisasi ini perlu dilakukan agar tidak ada program yang tumpang tindih. Selain itu, dia berharap dengan adanya lokakarya ini semua pihak bisa bertukar informasi dan pengalaman dalam melaksanakan program, pemetaan penerima manfaat, dan pembelajaran-pembelajaran untuk perbaikan ke depannya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro, khususnya Bappeda yang telah menyambut baik inisiatif ini,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Bojonegoro, M. Anwar Mukhtadlo menilai bahwa lokakarya ini merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan kinerja di tahun yang akan datang.

“Kami mengapresiasi dan menyambut baik sinergi semacam ini. Demi kebaikan masyarakat Bojonegoro,” ucap Mukhtadlo.

Dia mengatakan, sinergitas diperlukan atas dasar manfaat untuk masyarakat. Pihaknya berharap, kegiatan semacam ini terus dilakukan. Tidak hanya oleh EMCL, tapi juga oleh seluruh pihak yang turut mendukung Pemkab Bojonegoro dalam menyukseskan pembangunan daerah.

“Melalui diskusi ini saya juga berharap kita bisa memiliki pemahaman yang sama tentang PPM industri migas, sehingga nanti kita tahu bagaimana menempatkannya dalam perencanaan Pemkab Bojonegoro,” ucapnya.

Dalam presentasinya, Kepala Bidang Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Bojonegoro, Oryz Setiawan memaparkan bahwa penguatan ketahanan ekonomi dan sosial menjadi pilar pembangunan di Bojonegoro. Pada pelaksanaannya merujuk pada 17 program prioritas Pemkab Bojonegoro. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.