Warga Kembali Demo Tuntut IMB Pasar Ngampel, Ancam Demo Kembali Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

oleh -
oleh

Kontributor: Agus Umar Farauq

SuaraBojonegoro.com – Sekitar150 warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, kembali melakukan aksi Unjuk Rasa mendesak Bupati Bojonegoro untuk menandatangani izin mendirikan bangunan (IMB) Pasar desa ngampel (29/8/19)

Aksi Ini merupakan yang kedua kalinya, setelah tuntutanya tidak dipenuhi. Kali ini peserta demo lebih banyak dari sebelumnya, terdiri dari kepala desa, perangkat desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), Karang Taruna, ibu ibu PKK, Linmas, Ketua RT dan warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.

Unjuk rasa ini berjalan damai, meski demikian peserta demo penuh semangat dan penuh emosi menyampaikan tuntutan nereka agar di penuhi oleh Bupati Bojonegoro. “Kami sangat berharap tuntutan kami dipenuhi, jika dipenuhi masyarakat bisa langsung bekerja mencari nafkah, kamipun akan sangat berterima kasih kepada Bupati” papar sudirman selaku ketua BPD Desa Ngampel.

Dalam orasinya kepala desa Pujianto menegaskan bahwa Proses perencanaan sudah dimulai 2015, pengajuan izin sudah diajukan sejak tanggal 1 Agustus 2018 kenapa bupati Ana Muawanah tidak kunjung menandatangani Izin Mendirikan Bangunan (IMB), “mohon maaf bila tidak dipenuhi kami akan memblokade jalan desa sebagai akses indutri Migas yang ada di Desa Ngampel”

Peserta demo perwakilan dari Ibu ibu PKK yayuk menambahkan mereka akan turun jalan kembali jika 7 hari nanti apabila tuntutan ini tidak dipenuhi.

Pada perjalananya, Asisten 1 Bupati Djoko Lukito yang bersedia menenui peserta aksi menyampaikan bahwa Proses pengajuan ini awalnya di terima oleh Prianto Pj Bupati, karena masa vakum beliau menunggu dilantiknya Bupati yang baru, ditambah lagi perubahan regulasi dari Permendagri 4 20017 ke Permendagri 2015, sehingga bupatia ana muawanah memerlukan waktu untuk mempelajarinya”

Walaupun sudah ditanggapi oleh Djoko Lukito beberapa  pendemo yang hadir terlihat merasa sangat kecewa, hal ini dikarenakan bupati tidak pernah menemui warga yang berunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi mereka, dan pembahasan-pembahasan baik musyawarah maupun unjuk rasa selalu tidak ada muaranya.

Setelah mendapatkn penjelasan dan juga penyampaian dari Djoko Lukito peserta demo membubarkan diri dan Kegiatan ini berakhir dengan tertib. (Gus/Sas)

No More Posts Available.

No more pages to load.