KKN Unigoro Dapat Pembekalan Dari Kepala Bappeda Jatim

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali menggelar Studium General KKN Tematik Kolaboratif Unigoro 2024, pada Jumat (31/5/24). Pembekalan kali ini menghadirkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Ir. Mohammad Yasin, M.Si.

Di hadapan 790 mahasiswa, pria asal Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro ini memaparkan strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Yasin mengapresiasi tema KKN Unigoro tahun ini yang mengusung misi Zero Poverty atau Nol Kemiskinan. “KKN adalah tugas yang mulia. Kita tidak bisa membangun Bojonegoro tanpa kolaborasi. Terlebih PAD (pendapatan asli daerah) banyak ditunjang dari sektor swasta. Uang sekecil apapun tentu bermanfaat untuk mengentaskan kemiskinan,” tuturnya.

Yasin tidak menampik jika Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu kantong kemiskinan di Jawa Timur. Pemerintah telah menyusun strategi dan kebijakan penanggulangan kemiskinan. Menurut Yasin, ada enam faktor penyebab kemiskinan. Antara lain kepala keluarga (KK) dengan status kesejahteraan desil 1 bekerja sebagai petani, KK dengan status kesejahteraan desil 1 tidak bekerja, KK perempuan dengan status kesejahteraan desil 1 masuk kategori tidak produktif, masih ada 1.828 keluarga desil 1 menggunakan sumber penerangan bukan listrik, serta masih adanya inclusion error dan exclusion error pada penerima manfaat program. “Ada tiga strategi besar untuk menanggulangi kemiskinan di Jatim. Menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, serta pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Kita harus selesaikan masalah kemiskinan ini dalam lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Alumni SMAN 1 Bojonegoro ini melanjutkan, program kerja dalam KKN harus difokuskan pada pemberdayaan masyarakat. Salah satunya menyelenggarakan pelatihan kerja. Meskipun mahasiswa tidak berbakat menjadi trainer, Yasin mendorong mahasiswa Unigoro agar menjadi komunikator dan fasilitator yang baik bagi masyarakat. “Misalnya ingin menggelar pelatihan digital marketing, mahasiswa yang cari ahli atau praktisinya di bidang tersebut untuk memberikan pelatihan. Posisi kalian sebagai komunikator dan fasilitator untuk menjembatani masyarakat dengan yang lainnya,” papar Yasin.

Sebelum KKN Unigoro dilaksanakan, Yasin menekankan agar mahasiswa memaksimalkan momen survei demografi dan potensial desa. Supaya program-program kerja yang diinisiasi sesuai dengan kebutuhan desa.
Salah satu mahasiswa Unigoro melontarkan pertanyaan kepada Kepala Bappeda Jatim tentang permasalahan krisis air bersih yang terjadi di lokasi KKN. “Kalau memang di desa tersebut tidak dialiri sungai dan sumber air bersihnya minim, bisa koordinasi dengan Dinas PU SDA (Sumber Daya Air) Bojonegoro untuk menemukan solusinya. Lalu lakukan kolaborasi penanggulangan kemiskinan dengan mengirimkan proposal dan lobi-lobi ke lembaga government maupun non government. Di Jatim ada forum CSR/TSP yang bisa diajak berkerja sama. KKN yang berhasil adalah yang tidak pernah urunan. Setiap kelompok harus kreatif menyusun program,” tukas Yasin. (din/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.