Warga Bojonegoro Tolak Hak Angket, Karena Bukan Jalur Konstitusional Untuk Gugatan Pemilu

oleh -
oleh
*)Foto Ilustrasi.net

Reporter : Wahyu Utomo

SuaraBojonegoro.com – Wacana terkait hak angket DPR RI yang mulai dimunculkan sebagai bentuk gugatan kecurangan Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 mendapatkan sorotan Sebagian besar masyarakat Bojonegoro yang menolak hak angket karena dianggap bukan jalur konstitusional gugatan kecurangan pemilu, Sabtu (24/2/2024).

Seperti yang disampaikan oleh beberapa paguyuban pedagang serta pemasaran sembako di Kabupaten Bojonegoro Yuli (43) bahwa seharusnya semua menghargai proses pemilu dengan baik dan benar dan tidak memunculkan asumsi asumsi kelompok untuk menilai adanya kecurangan pada pemilu kemudian muncul hak angket.

“Jika memang ada dugaan kecurangan pemilu seharusnya dilaporkan kepada Bawaslu atau DKKP, dan gak angket DPR RI tidak akan berdampak bagi hasil pemilu,” Tutur Pedagang Sembako ini.

Selain itu, Doni, Salah satu Pekerja Ojek Online (Ojol)  di Bojonegoro, Jawa Timur juga menyayangkan adanya hak angket tersebut. Dirinya juga menegaskan Hak angket DPR RI tidak akan berdampak pada hasil Pemilu, Karena Apabila merasa terdapat kesalahan pada Hasil Pemilu, terdapat mekanisme Perselisihan Hasil Pemilu di MK.

“Saat ini Proses rekapitulasi masih dilakukan secara berjenjang oleh penyelenggara Pemilu di Seluruh Indonesia. Lebih baik mengawasi jalannya rekapitulasi dan mempersiapkan gugatan sesuai jalur-jalur hukum yang disiapkan yaitu Bawaslu, DKPP, dan MK,” Terang Doni.

Dia juga menambahkan bahwa dirinya melihat tidak sedikit wacana dugaan kecurangan dimunculkan baik melalui media sosial dan jaringan medsos lainnya, hal ini menjadikan wacana bermunculan akan tetapi dirinya mengajak masyarakat yang menemukan dugaan adanya kecurangan untuk disetahkan kepada lembaga semestinya.

Sementara itu, Ketua PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Pusat Madiun Cabang Bojonegoro, Wahyu Subakdiono, mengajak kepada semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta Kamtibmas pasca pemilu. Dan juga mengajak masyarakat tetap menjaga keharmonisan dalam lingkungan dan tidak menjadikan perbedaan pilihan adalah sebuah perselisihan.

“Mari kita hormati segala bentuk proses pemilu, dan juga saat ini KPU masih melakukan rekapitulasi, apapun hasilnya kita terima dengan baik,” Papar Wahyu Subakdiono.

Dia juga menyebutkan jika memang terdapat dugaan kecurangan diharapkan agar diselesaikan sesuai jalurnya. “Mari kita tingkatkan kebersamaan pasca pemilu dan semoga yang terpilih merupakan yang terbaik dan amanah untuk menjadi pemimpin negeri ini,” Pungkasnya. (Why/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.