GAIRAH MALAPETAKA Eps. 1 – Kopi Dingin

oleh -
oleh

“Jgugluk jgugluk breeeemmm… Bluk bluk bluk”

Dia menyalakan motor untuk bergegas pulang kerja karena sudah jam 6.30 pagi.

” Pamit dulu boss, Semangatt Pagi.. siaga aman boss.. ” sapa Dia kepada teman kerjanya yang baru datang dan saatnya berpindah shift.

Dia Guntur pria 28th yang menikahi janda dua anak. Kerjanya menjadi security malam di salah satu Restoran ternama di Konoha, dan Istrinya adalah Fika 35th yang juga sibuk berjualan sayur di pasar tiap pagi.

Sepulang kerja, Guntur biasa langsung antar anak angkatnya yang pertama (Febi) ke sekolah SMK yang jaraknya lebih kurang 15km dari rumah.

” Tok Tok Tok .. Febi sudah siap belom .. sudah jam 6.55 ini ” panggilan Guntur terburu – buru karena takut anaknya terlambat dan juga langitpun mulai gelap.

Febi adalah siswi SMK Swasta dengan jurusan Teknik Otomotif. Cantik, Putih, Langsing dan Ideal sebagai Cewe. Ntah apa yg membuat Febi tertarik dunia Otomotif..? Padahal dalam satu kelas cuman dia yang Cewe !!!

” Tookiet Tookiet Tookiet .. Wayahe wayahe ” nada dering panggilan dari istri Guntur.

” Halo .. ada apa Mi ..? ”
” Bi nanti tolong antar sayur ke warungnya Bu Riska ya ”
” Iya Mi .. ini mau antar Febi dulu .. sudah gelap langitnya ”
” Iya sudah .. hati hati ya .. agak cepat ya.. di tungguin sayurnya ”
” Iya ”
Obrolan singkat Guntur karena terburu-buru.

Berangkatlah mereka menuju sekolah si Febi. Dengan berlagak seperti pembalap, Guntur meliuk-liuk menerabas kemacetan.

“Ciiittttt ciittt” Hujan mengguyur tiba-tiba dan Guntur berhenti mendadak ke pinggir jalan.

” Febi .. Pake jas hujan dulu nak .. sepatunya lepas dulu di pegang saja biar nggak basah ” kata Guntur melihat Febi dengan kasihan.

Sesampainya di sekolah, Fika (Istri Guntur) telpon lagi.

” Halo .. Sssssstt brrrrrr ” Guntur menggigil
” Bi .. Bisa agak cepat .. warung Bu Riska sudah mau siap siap buka ” kata Fika agak gugup
” iya Mi.. ini mau pulang ”

Guntur langsung ngebut menuju Pasar yang tak jauh dari rumah untuk ambil sayur pesanan Bu Riska.

Hujanpun semakin lebat dan
” Tiiiiiiiiiiiitttttt .. chhiiierrrttt ” bunyi Rem mendadak hampir saja Guntur menabrak mobil orang. Guntur tak menghiraukan itu dan bergegas melewatinya.

Tiba di pasar Guntur berlari dan segera mengambil sayur. ” Hati hati Bi .. nggak usah ngebut …”
” Ndak ngebut gimana orang waktunya ngepas gini, hujan pula, kedinginan pula ” Guntur bergumam dalam hati menjawab istrinya.

Berlari, Ngebut, Ngantuk semalaman ndak tidur.. itulah yang di rasakan Guntur.
“Ya Allah.. Kuatkanlah Hamba..!”
Doa Guntur dalam hati.

Jgugluk jgugluk.. Breemm bremm!!

” Assalamu’alaikum.. Bu.. Bu Riska .. ini sayurnya Bu .. bayar nanti sama istriku saja .. Lupa ndak tanya berapa totalnya..”

” Oalah Mas .. Hujan hujan gini basah kuyup .. makasih ya Mas ”

” Bu boleh pesan kopi Bu .. dingin betul ini kalau minum kopi buatan Ibu pastinya mantap”
Guntur menggigil berharap kopi segera datang dan menghangatkan tubuhnya.

” ini mas kopinya.. Yang sabar ya mas.. ” Bu Riska menepuk pundak Guntur.

” Aaaaaahhhhhhh sedapnyaaaaa ..” Aroma khas Kopi Murni dengan gula sedang.
” Sruuuuuupp … Crek crek… ssssssshhhh Huuuuuufffff ” Guntur berusaha menikmati kopi dengan asapnya untuk menenangkan tubuh yang sangat kedinginan.

” Ya Tuhan .. untung saja tadi tidak menabrak mobil orang, berapa saja itu ganti ruginya ” lamunan Guntur mengingat kejadian tadi.

” Lho mas tadi mau di tabrak mobil to ” saut Bu Riska dengan logat medoknya.

“iya Bu.. Alhamdulillah selamat.. ndak ada kenapa – kenapa.” jawab Guntur.

“Mandi sana lo mas biar anget.. nanti tak pinjemi baju punya suamiku ndak apa apa.. wong dari pada gak kepake” kata Bu Riska karena ndak tega lihat Guntur.

“Lho iya Bpknya kerja di mana bu kok ndak kelihatan.. apa sudah berangkat..?” ujar Guntur penasaran.

“emm.. itu mas.. Bpk sudah almarhum.. sejak anak lahir.. kasihan anak sampai klas 6 SD gak pernah dapat kasih sayang dari bpk”.. Jawab Bu Riska terlihat sedih.

Bu Riska adalah janda anak 1 yang berusia kurang lebih 32th, yang memiliki usaha warung makan. Dan sudah lama mengharap ada laki laki yang bisa memberinya perhatian seperti Almarhum suaminya.

“Maaf Bu Riska.. saya tanya aneh – aneh..boleh pinjam kamar mandinya ya Bu..” Dengan penuh ekspresi sungkan Guntur ingin mandi dan ganti baju karena basah kuyup.

Tak lama Guntur selesai mandi. Ia bergegas mencari Bu Riska untuk meminta baju yang ditawarkan dengan kondisi hanya pakai celana basah.

Ternyata Bu Riska ada di kamar dan sedang kebingungan mencari baju milik Almarhum yang bertahun – tahun tidak pernah terurus.

“Alhamdulillah ketemu” kata Bu Riska
dan
” Aaaaawwwww ” Teriak Bu Riska melihat badan Guntur.

“Aduh maap mas.. saya ndak biasa lihat badan laki laki setelah sekian lama ” ..Bu Riska malu malu kucing.

“ini Bajunya mas.. Maap kalo kurang suka..” Bu Riska memberikan baju tersebut dengan menutup wajah

“waduh saya juga maaf bu.. main nyelonong aja..makasih ya bu” Guntur bergegas ke luar kamar untuk memakai baju

tak di sangka Bu Riska memanggilnya lagi dengan agak gugup. Ntah apa yang membuatnya gugup.

“emm..e..em.. Mas.. ndak sekalian celananya di ganti biar ndak masuk angin” Bu Riska memperlihatkan expresi malu.

Guntur terhenti sejenak dan berbalik badan mulai mengamati Bu Riska yang hanya pakai daster dari ujung kaki sampai kepala.

“Iya bu boleh.. maaf ngerepotin” Guntur terdiam dan mulai berpikir aneh – aneh.

Bu Riska menunduk cari celana yang layak di pakai kesana kemari.
Sedangkan si Guntur memperhatikan terus dengan baik – baik tingkah Bu Riska. Ntah apa yang di perhatikan.

” Ini mas” kata Bu Riska yang mulai terlihat berkeringat.

Guntur seolah menyadari sorot pandangan Bu Riska melirik bagian tubuh Guntur. Kadang keatas kadang ke bawah.

Gunturpun tidak bergegas pergi dan membawa baju ganti. Seolah olah Guntur tidak tahan dengan sesuatu.

“Maaf bu Riska.. Saya ndak tahan..”.. Kata Guntur memohon maaf dengan menggapai tangan Bu Riska dan di arahkan ke arah yang salah.

“Iya mas.. ndak apa apa.. saya juga mau”.. Kata Bu Riska tersipu malu tanpa ada perlawanan.

Lalu……

======= Lanjut Eps. 2

 

No More Posts Available.

No more pages to load.