Daop 8 Pastikan Keselamatan dan Kelancaran Perjalanan KA dengan Cek Lintas Surabaya Pasarturi – Tobo

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan berbagai upaya untuk menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dalam menghadapi musim penghujan, yang bersamaan dengan menyambut momen liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Upaya tersebut dilakukan dengan peninjauan lintas operasional Stasiun Surabaya Pasarturi hingga Stasiun Tobo yang merupakan batas wilayah utara KAI Daop 8 Surabaya, diantaranya mitigasi potensi risiko gangguan perjalanan KA akibat bencana alam, penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS), pemeriksaan fasilitas pelanggan, mitigasi Daerah Perhatian Khusus, hingga kemampuan SDM dalam mengamankan dan menjaga perjalanan KA.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk menciptakan keselamatan dan kelancaran perjalanan KA dalam menghadapi musim penghujan dan juga menyambut momen libur angkutan Nataru 2023/2024 di wilayah Daop 8 Surabaya. Lebih lanjut, jajaran manajemen KAI Daop 8 Surabaya melakukan pemeriksaan di 17 stasiun wilayah utara dengan panjang lintas 132,9 km.

“KAI Daop 8 Surabaya terus berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan perjalanan KA yang selamat, aman, dan nyaman bagi para pelanggan KA,” ucapnya.

Pada kegiatan cek lintas operasional ini, KAI Daop 8 Surabaya ingin memastikan 1 titik yang termasuk dalam daerah pantauan khusus yang berpotensi mengganggu operasional KA, yakni di km 142+000 – 144+900, antara Stasiun Sumberrejo – Stasiun Bowerno, dengan potensi tubuh baan labil yang diakibatkan pergerakan tanah akibat arus air saat turun hujan.

Sebagai antisipasinya, KAI Daop 8 Surabaya telah menempatkan AMUS yang terdiri dari Karung, Bantalan Kayu & Beton, Pasir, Balas, Rel Cadangan, Penambat, Plat Sambung, Perancah, Lampu & Genset, Terpal, Alat Potong, dan peralatan pendukung lainnya.

“Untuk daerah perhatian khusus, kami akan menyiagakan 2 petugas /shift sesuai lokasi,” terangnya.

Sementara itu, KAI Daop 8 Surabaya mencatat jumlah perlintasan di wilayah lintas utara sebanyak 148 perlintasan sebidang. Terdiri dari 67 perlintasan yang dijaga (KAI & Dishub), 39 perlintasan dijaga swadaya, dan 42 perlintasan tak terjaga. Jumlah ini meliputi 19 perlintasan sebidang di Kabupaten Gresik, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Lamongan, 58 perlintasan sebidang di Kabupaten Bojonegoro, dan 13 perlintasan di jalur KA lintas Surabaya – Gresik.

Terkait permasalahan perlintasan ini, KAI Daop 8 Surabaya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi langsung di perlintasan sebidang, serta mengajak instansi terkait seperti Dishub hingga kewilayahan setempat.

Dari sisi pelayanan kepada pelanggan, manajemen KAI Daop 8 Surabaya memastikannya dengan cek masing-masing fasilitas di tiap stasiun, seperti halnya ruang tunggu, kebersihan toilet, boarding pelanggan, dan lainnya.

Sementara dari kesiapan SDM, manajemen memastikan kemampuan para petugas telah menjalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) baik dari sisi teknis maupun non teknis. “Termasuk didalamnya kelengkapan sertifikasi petugas yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA),” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan ini, jajaran manajemen KAI Daop 8 Surabaya meyakinkan kondisi lintas operasional KA dalam kondisi prima. Meski demikan, pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan pada lintas operasional KA di wilayah Daop 8 Surabaya yang dinilai berpotensi dapat mengganggu perjalanan kereta api. (Put/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.