Reporter : Waluyo Wahyu Utomo
SuaraBojonegoro.com – Dugaan penyalahgunaan wewenang dalam lingkup pemerintahan desa di Desa Kunci Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro muncul karena adanya penyerahan sertifikat yang diserahkan perangkat desa kepada pihak yang tidak seharusnya menerima. Senin (16/10/2023)
Diketahui sertifikat yang diserahkan salah satu perangkat adalah milik atas nama Suparno yang saat itu dalam proses pembuatannya melalui program PTSL, dan ketika dalam proses tersebut belum selesai si pemiliki tanah yakni Suparno sendiri meninggal dunia.
Menurut narasumber Waluyo (35) yang kami wawancara, Suparno hidup sendiri tanpa anak sehingga tidak ada ahli waris berdasarkan garis keturunannya yang dapat menerima sertifikat tersebut.
“Pak Suparno nggak punya anak mas jadi nggak punya ahli waris,” Ucap Waluyo
Waluyo (35) juga menambahkan jika sertifikat milik Suparno saat proses PTSL sudah selesai, sertifikat dipegang oleh Sekretaris Desa dan kemudian oleh Sekretaris desa diberikan kepada Taji Masanto yakni Kaur Kesejahteraan. Akan tetapi alih-alih bukan diberikan kepada ahli waris yakni Karwati saudara kandung dari Suparno, Taji memberikan kepada Suwarni yang tidak memiliki hubungan sedarah dengan Suparno.
“Sertifikat diberikan Pak Taji ke Bu Suwarni yang bukan saudara kandung pak Suparno, padahal saudara kandungnya Bu Karwati,’ Tambah Waluyo
Karena pihak keluarga merasa dirugikan akibatnya pihak keluarga mendatangi kantor desa untuk meminta pertanggung jawaban dengan meminta surat ahli waris dari sertifikat atas nama Suparno, Akan tetapi pihak desa tidak memberikannya.
Disatu sisi Taji Masanto Kaur Kesejahteraan Desa Kunci meyampaikan untuk pihaknya tidak memberikan sertifikat kepada Suwarni melainkan kepada Suharto , dengan berpedoman pada surat letter C orang tua Suharto merupakan anak dari pemilik tanah sebelum diwariskan kepada Suparno.
“Saya berikan kepada Suharto mas dan saat itu disaksikan keluarga juga dan kebetulan saat itu diserahkan dirumah Bu Karwati,” Ungkap Taji. (Wah/Red)
