Reporter : Putut Sugiarto
SuaraBojonegoro.com – Pasca upacara bendera rutin di SDN Sumberrejo III Kabupaten Bojonegoro, Ketua Paguyuban Wali Murid Yulin Arysandi dan beberapa siswa menurunkan Banner mantan Bupati Bojonegoro yang masih terpampang di sekolah mereka, Senin (25/09/2023).
Siswa SDN Sumberrejo III masih aktif mengikuti proses belajar meski tanpa adanya guru pendamping, mereka masih tetap bertahan sambil menunggu keputusan dari Komnas HAM RI berkaitan dengan proses merger yang mereka perjuangkan.
“Kami merasa bersyukur dengan habisnya masa jabatan Bupati Bojonegoro, dan kami ini adalah korban kebijakan yang tidak bertanggung jawab, “ujar Yulin.
Yulin juga menjelaskan kenapa dirinya dan para siswa adalah korban dari kebijakan yang tidak bertanggung jawab, karena dalam proses memperjuangkan merger SD mereka, dirinya telah berupaya dan berulang kali untuk komunikasi dengan Bupati Bojonegoro kala itu.
“Kami juga berkali-kali melakukan upaya komunikasi kepada Bupati waktu itu, via WA tidak ada respon, di telp tidak diangkat, bahkan saya datangi Kantor Pemkab Bojonegoro juga tidak ditemui, berakhirnya masa jabatan bupati adalah sesuatu hal yang harus kami syukuri, ” imbuh pengusaha muda ini.
Yulin juga berharap PJ Bupati Bojonegoro Andriyanto wajib menjadikan bojonegoro sehat, memulihkan Bojonegoro dari rasa sakit, dan yang utama saya meminta pendidikan dan hak belajar anak korban merger, untuk di bantu di kembalikan seperti semula , pendidikan bukan hanya tanggung jawab presiden saja, tetapi juga pemangku kekuasaan kabupaten, beliau juga harus mengutamakan tumbuh kembang pendidikan demi generasi bangsa kedepan. (Put/Red)
