Oleh : Prio Eko Saputro, S.H.
SuaraBojonegoro.com – Berita hari ini yang saya baca dari Suara Bojonegoro disampaikan bahwa siswa siswi SDN
Sumberrejo III Kecamatan Sumberejo masih belajar di lorong sekolah. Sangat prihatin melihatnya. Seharusnya polemik tentang merger SDN Sumberrejo III ini jangan sampai berlarut larut, apalagi hingga mengorbankan hak pendidikan dasar generasi bangsa yang sudah dijamin oleh negara.
Terkait dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan dengan jalan merger memang sah sah saja, namun kajian tersebut seharusnya dibuat secara terbuka agar masyarakat tidak kaget dan
sebagainya.
Jika ditarik mundur, latar belakang berdirinya SDN Sumberrejo III tersebut tentunya pasti juga sudah mendasar dan direncanakan dengan matang, hingga terbangun bangunan yang sedemikian rupa.
Lalu kemudian saat ini dievaluasi keberadaannya, seharusnya justru menjadi tanda tanya
besar, karena alasan apa harus dimerger, dan kenapa demikian?.
Munculnya penolakan merger ini, saya rasa sejalan dengan apa yang menjadi cita cita para pendiri SD Sumberrejo III terdahulu ketika berdiri. Tentunya nilai kemanfaatan dan nilai nilai
lain sangat dibutuhkan oleh mereka hingga tetap memutuskan untuk menyekolahkan putra putri
mereka disana. Karena itu saya berkesimpulan bahwa sejatinya mereka merasa bangga dan percaya dengan hadirnya Negara dalam hal ini dengan SDN Sumberrejo III untuk mencerdaskan
kehidupan anak bangsanya. Mereka tidak memilih sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan atau organisasi lainnya yang saat ini juga berlomba lomba menunjukkan eksistensinya.
Karena kejadian ini, tentunya kita berharap agar persolalan administrasi ataupun persoalan lainnya yang terjadi di SDN Sumberrejo III tidak mempengaruhi atau bahkan mengorbankan hak dasar siswa siswi untuk memperoleh pendidikan yang layak. Oleh karena itu para pemangku
kebijakan harus berani mengambil keputusan yang tegas dan segera, sekalipun kurang populer
terhadap jabatannya, agar siswa siswi SDN Sumberrejo III tetap dapat menikmati masa sekolah tanpa perasaan yang cemas, yang dapat mengganggu mental mereka dikemudian hari.
Sesuai amanat pembukaan undang undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa salah
satu tujuan dan tanggungjawab Negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (**)
