SuaraBojonegoro.com – Meski Ramadan tahun ini ditengah pandemi Covid-19, semangat berbagi kebaikan para komunitas, LSM Dan Media Di Bojonegoro tidak pudar. Salah satunya dilakukan oleh Komunitas BOS (Bojonegoro On Smule) Dan Media Nasional Maspolin (Masyarakat Polisi Indonesia) Korwil Jatim Biro Bojonegoro. Minggu (3/5/2020).
Komunitas BOS (Bojonegoro On Smule) yang bersekretariat Di Desa Ngulanan Kecamatan Dander bersama Maspolin Bojonegoro membagikan takjil secara gratis kepada warga yang melintas.
“Insya Allah ini rezeki dari Uang Iuran Anggota BOS dan Maspolin serta Donatur lainnya yang kita gunakan untuk berbagi dengan sesama apalagi di bulan suci Ramadan ini. Tiap Ramadan kita rutin melaksanakan bagi-bagi takjil ini. Ini sudah kesekian kalinya kita lakukan di saat Bulan Puasa”, Ujar Jolali selaku Ketua koordinasi Kegiatan.
Ditempat yang sama Gondrong selaku Kepala Maspolin Korwil Jatim berharap, aksi bagi-bagi takjil gratis bisa meringankan beban warga yang tidak mampu. Apalagi, lanjut dia, dalam kondisi wabah virus Corona banyak warga yang kesulitan mengais rezeki.
“Kita mencoba berbagi rezeki kepada saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan puasa , mereka banyak yang kesulitan dalan kondisi kita sekarang sedang mewabahnya covid-19,” katanya seraya menambahkan.
Selain Takjil BOS dan Maspolin juga Membagikan Masker sebanyak 250, Tambah Gondrong, Sementara itu Jolali juga menambahkan bahwa selain pembagian Takjil yang di pusatkan Di Lampu Trafight Light Jembatan Trucuk, selanjutnya Kolaborasi BOS Dan Maspolin juga akan mengadakan Bhaksos Santunan Anak Yatim yang insyaallah Akan di laksanakan besok tanggal 17 Mei 2020.
Menurut Jolali, aktivitas yang dilakukan komunitasnya merupakan bagian dari bakti sosial (baksos) rutin seluruh anggotanya dengan cara patungan. Mereka kemudian sengaja mengajak beberapa anggota kepolisian untuk ikut membagikan masker dan Takjil.
“Awal Ramadan di tengah pandemi corona, kita menularkan virus kebaikan dan semoga bisa diikuti oleh komunitas lainnya. Berbagi sedikit rezeki, kepada warga yang saat ini diakui atau tidak banyak yang mengeluh karena pekerjaan dan aktivitas mereka terhambat karena wabah ini,” Pungkas Jolali. (Lis/Red)
