Bappeda, Dinsos, dan BPS Bojonegoro Uji Proposal Kelompok KKN Unigoro

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Pelaksanaan KKN Tematik Kolaboratif Universitas Bojonegoro 2024 (Unigoro) kurang dua pekan lagi. Sebelum mahasiswa terjun ke masyarakat, 27 kelompok KKN Unigoro menjalani seminar proposal, pada Jumat (28/4/24). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro melibatkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro sebagai penguji.

Seminar Proposal KKN Tematik Kolaboratif Unigoro 2024 digelar di empat lokasi. Ruang Adu Ide Rektorat Unigoro, Modern Class Administrasi Publik, Modern Class Ilmu Lingkungan, serta Modern Class Kimia. Masing-masing kelompok diberi waktu satu jam untuk memaparkan rencana program kerja. “Setiap kelompok akan diuji oleh dua penguji. Penguji internal dari Unigoro, serta penguji eksternal dari Bappeda, Dinsos, dan BPS Bojonegoro,” ucap Ketua LPPM Unigoro, Laily Agustina R., S.Si., M.Sc.

Secara umum, 27 kelompok KKN Unigoro telah memaparkan program kerja utama dan program kerja pendamping dengan baik. Namun, Laily mengingatkan kepada mahasiswa agar tidak meninggalkan esensi KKN.

“Contohnya Kelompok 21 KKN Unigoro akan membangun smart green house di Desa Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru. Sebaiknya program ini dilakukan secara kolaborasi dengan masyarakat atau menggandeng pihak lain. Baik untuk funding (pendanaan, Red) dan tenaga kerjanya. Esensi KKN bukan mahasiswa yang jadi kontraktor, tetapi pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Bojonegoro, Dwi Ratna, berharap ada tindak lanjut dari program-program yang sudah diinisiasi oleh 27 kelompok KKN Unigoro.

“Programnya bagus-bagus. Tetapi kalau sudah membangun smart green house dan menyelenggarakan berbagai pelatihan, siapa yang akan menangani kelanjutannya? Jangan sampai program ini berhenti, setelah KKN selesai,” tukasnya.

KKN Tematik Kolaboratif Unigoro 2024 mengangkat tema Sinergitas Desa dan Perguruan Tinggi dalam Upaya Mencapai Zero Poverty untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Ada lima kecamatan dengan kantong kemiskinan tertinggi di Kabupaten Bojonegoro yang menjadi lokasi KKN. Yakni Ngasem, Kedungadem, Tambakrejo, Ngraho, dan Bojonegoro.
Sebanyak 790 mahasiswa akan terjun di tengah masyarakat mulai Juli hingga Agustus. Setiap kelompok diwajibkan memiliki output berupa data kemiskinan, data potensi ekonomi dan SDA, publikasi artikel ilmiah, serta publikasi media massa dan media sosial. (din/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.