Memasuki Musim Tanam, Petani Lahan Hutan Antusias Ikuti Pelatihan dan Praktek Pembuatan Pupuk Organik

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Memasuki musim tanam, PT Pertamina EP Cepu Zona 12 melalui mitra pendamping program Alas Institute menyelenggarakan Pelatihan Pertanian dan Pendampingan
berbasis Kelestarian Ekologi Lingkungan kepada para petani penggarap lahan hutan di Desa Bandungrejo Kec. Ngasem, Minggu (3/12/2023).

Kegiatan ini bertujuan agar petani kedepannya tidak bergantung pada penggunaan pupuk dan obat pertanian berbahan kimia yang imbasnya kurang baik bagi ekologi lingkungan dan kesuburan tanah, juga supaya petani memiliki kemampuan secara mandiri membuat pupuk organik dengan peralatan dan bahan-bahan yang mudah diperoleh sehingga dapat menekan biaya yang berdampak pada peningkatan hasil pertanian.

Kepala Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Clangap, Lugianto yang hadir dan mengikuti kegiatan ini mengatakan selama ini petani sering mengeluhkan permasalahan pupuk namun belum tahu cara atau alternatif lain sehingga ketergantungan pupuk dan obat pertanian berbahan kimia masih sangat tinggi.

“Pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh petani, apalagi adanya praktek secara langsung dan didampingi secara berkelanjutan, “katanya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Pak Asper ini menyampaikan harapannya agar program semacam ini tidak selesai hanya satu tahun, namun berkelanjutan hingga tahun-tahun berikutnya supaya hasilnya lebih optimal dan kemanfaatannya betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat petani khususnya para petani pesanggem di wilayah kami.

Joko, salah satu petani yang mengikuti pelatihan ini tampak cukup antusias.

“Apa yang dipelajari hari ini akan bisa menjawab permasalahan yang kami hadapi selama ini terkait kebutuhan pupuk. Adanya pendampingan ini semoga membuat kami bisa lepas dari ketergantungan pupuk dan obat pertanian kimia beralih ke pupuk organik, “‘ungkapnya.

Manager Program Alas Institute mitra PT Pertamina EP Cepu Zona 12, Angga Putra menekankan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pelatihan saja, tetapi juga akan dimaksimalkan berupa praktek langsung, uji tanam, sekolah lapang, pendampingan secara intensif dan berkelanjutan.

Angga saat memandu jalannya pelatihan juga membeberkan, bahwa kegiatan kali ini fokus pada praktek pembuatan dekomposer, dan akan disambung pada pelatihan-pelatihan lanjutan pembuatan pupuk organik yang bisa dilakukan secara mandiri oleh petani.

“Nanti akan kita sambung dengan pelatihan-pelatihan lanjutan, ” bener Angga.

Pelatihan yang dilaksanakan di sekitar pagar GPF JTB ini merupakan salah satu dari rangkaian Program Pengembangan Masyarakat Gerakan Masyarakat Tanggap Api (Gemati) yang diinisiasi oleh SKK Migas dan PT Pertamina EP Cepu Zona 12. Selain fokus pada aspek kelestarian alam hutan.

Program ini juga dimaksimalkan pada upaya peningkatan kapasitas dan produktifitas pertanian. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.