Raden Adipati Djojonegoro, Bupati Pertama Bojonegoro

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Di tengah area persawahan tepatnya di Pemakaman Umum Desa Mojoranu RT 01/01, Adipati Bojonegoro yang pertama kali, Eyang Adipati Djojonegoro dimakamkan.
Untuk menuju area Pemakaman Eyang Djojonegoro bisa ditempuh dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua, kurang lebih 300 meter dari Jalan Raya Mojoranu, lokasi berdekatan pula dengan Lapangan Sepak Bola Desa Mojoranu.

Tempat Pesarean Eyang Adipati Djojonegoro sudah banyak mengalami kerusakan di berbagai sudut, baik dari kondisi cat dan dinding yang sudah pada retak berikut atap penyangga dari kayu yang banyak lapuk di makan usia.

Diatas Pintu Masuk Pesarean terdapat keterangan dan tulisan yang menunjukkan Raden Adipati Djojonegoro ditemukan dan dibangun, yakni ditemukan pada tanggal 14 Nopember 1991.

Juru Kunci Makam Raden Adipati Djojonegoro Mbah Jan menceritakan sejarahnya Adipati pertama ini yang dulu nya bernama asli Joko Punah dari Kerajaan Mataram.

Sebelumnya Joko Punar ini adalah pemimpin pasukan perang Mojopahit, setelah mendengar di Bojonegoro sedang ada sayembara memperebutkan Adipati, dia lantas ikut sayembara yang diikuti oleh banyak pendekar pilih tanding dan akhirnya menjadi pemenang langsung diangkat untuk menjadi Adipati Bojonegoro dan bergelar Adipati Djojonegoro.
“Beliau adalah tokoh sakti pilih tanding, ora tedas papak palune pande, disuduk mantuk-mantuk, di tumbak lakak-lakak,” tegas Mbah Jan.

Mbah Jan sendiri adalah Juru Kunci yang ketiga Juru Kunci yang sebelumnya rata-rata tidak kuat dan hingga kini Mbah Jan yang mampu bertahan.

Awak keberadaan Makam tersebut kemudian dibangun oleh Bp Moestajab Boedi Santoso Noto Adjinegoro yang merupakan keturunan keluarga besar Raden Adipati Djojonegoro, mulai dibangun ada tanggal Jum’at Kliwon 17 Januari dan 1992 dan selesai juga ada Jum’at Kliwon 21 Februari 1992.
“Haul nya Eyang Adipati juga pada har Jum’at Kliwon,” imbuh Mbah Jan.

Jadi disetiap malam Jum’at Kliwon diarea pemakaman ini rutin diadakan pengajian, bahkan Pak Kepala Desa juga rutin hadir.

“Kami berharap ada perhatian dari Pemerintah agar situs budaya ini bisa dipercantik atau minimal dibenahi agar bisa menjadi destinasi wisata religi di Bojonegoro,”pungkas Mbah Jan.

Terpisah Kepala Desa Mojoranu Lukman Hakim ketika di konfirmasi awak media membenarkan jika makam Adipati Djojonegoro ada di desanya.
“Setiap malam Jum’at Kliwon saya juga ikut ngaji bareng-bareng dengan masyarakat disana,” ujarnya. (Red/Put)

No More Posts Available.

No more pages to load.