DPK GMNI FE Unigoro & Ormas Ini Tolak Kehadiran KAMI di Bojonegoro

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Adanya Deklarasi Organisasi Masa dengan nama Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia(KAMI) yang dideklarasikan pada (18/8/2020) lalu, nampaknya tak diharapkan kehadirannya di Kota minyak dan Gas, yakni Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. hal ini disebabkan karena tidak adanya keinginan masyarakat jika nantinya gerakan tersebut memecah belah bangsa yang selama ini telah berdiri kokoh.

Seperti yang disampaikan oleh Wakombid Kaderisasi Komisariat GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) FE Universitas Bojonegoro (Unigoro), Fio bahwa di Negara Indonesia ini sudah kokoh dengan persatuan dan kesatuan sehingga jangan sampai jika ada organisasi baru dan berpotensi memecah belah bangsa dan memungkinkan muncul soal ideologi baru.

“Kami para generasi muda tidak mengiginkan ada perpecahan didalam NKRI, apalagi menganti ideologi Pancasila,” Kata Fio, Jum’at (4/9/2020).

Disampaikan juga bahwa pihaknya bersama Kawan Kawan di GMNI DPK GMNI FE Unigoro menolak dengan tegas kehadiran KAMI di Bojonegoro, dan masyarakat harus waspada tentang kegiatan dan juga ideologi yang dibawa dan disyiatkan oleh KAMI, “Jangan sampai kita dibodohi, ini sebagai bentuk kita menjaga ketertiban dan keamanan bersama,” Tegasnya.

Selain itu dia mengajak kepada semua warga masyarakat Indonesia, kususnya Bojonegoro, untuk bersatu padu menjaga persatuan, kedaulatan bangsa dan juga mendukung TNI-Polri menjaga ketertiban negara dari segala bentuk ancaman apapun.

“Hentikan dan propaganda elit oleh KAMI serta mendorong Pemerintah untuk memerangi Radikalisme, jangan membuat isu memecah belah persatuan,” Ucap Fio.

Keberadaan KAMI yang sudah dideklarasikan juga menjadi kersehan bagi kawula muda di Bojonegoro, seperti yang disampaikan oleh Perwakilan Forum Aktivis Media Sosial Bojonegoro, Didik Winarto yang tidak menginginkan perpecahan di masyarakat yang selama ini sudah terbangun.

“Apalagi jika ada ormas yang mengarah ke idiologi Pancasila maka kami sangat akan menolak dan janhan sampai ada di Bojonegoro,” Kata Didik.

Dikatakan juga jika hal itu terjadi maka pihaknya bersama ormas lain di Bojonegoro akan bersatu untuk bisa agar organisasi yang bertujuan merubah ideologi Pancasila agar tidak bertengger di Kabupaten Bojonegoro, “Kami menginginkan ketenangan, kedamaian dan juga ketertiban serta persatuan yang kuat di masyarakat, TNI Polri sampai saat ini berupaya menciptakan kenyamanan di masyarakat jangan sampai terjadi kegaduhan hanya karena Ormas baru yang masuk di Bojonegoro dan meresahkan,” Pungkas Didik. (SAS)

No More Posts Available.

No more pages to load.