Mengenal Lapangan Migas Bukit Tua Wilayah Kerja Ketapang

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Lapangan Minyak dan Gas (Migas) bukit tua wilayah kerja (WK) Ketapang yang berada di Pantai Utara Pulau Madura, Jawa Timur, menjadi bukti komitmen PETRONAS (Petroliam Nasional Berhad).

Perusahaan Migas asal Malaysia berinvestasi di sektor hulu Migas di Indonesia. WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak PSC (Production Sharing Contract) dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada 11 Juni 1998.

Sejak menguasai WK Ketapang, setelah mengambil alih saham ConocoPhillips, pada 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008, kegiatan operasi PETRONAS menunjukkan kinerja yang sangat positif.

Setidaknya ada lima sumur (well) telah dibor, yakni bukit tua Selatan, Jenggolo, Bukit Panjang, Payang, dan Teram.

Untuk mengalirkan produksi gas, PETRONAS membangun pipa dasar laut sepanjang 110 kilometer (km) dari fasilitas penerimaan darat atau Onshore Receiving Facilities (ORF), dengan kapasitas 70 million standard cubic feet per day (mmsfd), yang terletak di kawasan Industri Maspion (KIM), Kecamatan Manyar, Gresik.

Selain itu, PETRONAS juga menggunakan unit FPSO (floating production storage and offloading) yaitu unit terapung yang digunakan untuk mengambil minyak di lautan sekaligus memprosesnya menjadi minyak (jadi) dan langsung dialirkan ke Pertamina.

Kinerja PETRONAS di WK Ketapang juga menjanjikan ketika sejak Mei 2015 berhasil mengalirkan Minyak bumi. Peresmian produksi pertama dari fasilitas ORF yang dikembangkan telah dilakukan pada 4 November 2015. Produksi yang dihasilkan terbilang bagus, sekitar 17 ribu barel per hari (bph).

“Untuk saat ini, PETRONAS berharap produksi minyak dapat digenjot hingga hasil optimum 20.000 bph sedangkan produksi gas sekitar 37 mmsfd atau 46 MMBTU,” kata Senior Manager Corporate Affairs & Administration PC Muriah, Andiono Setiawan.

Menurut Andiono, gas yang diproduksikan dari Lapangan Bukit Tua akan dialirkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mendukung penyediaan listrik di Wilayah Jawa Timur (Jatim) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU).

PJU adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.

Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS), PETRONAS juga comply dengan aturan tanggung jawab sosial (TJS) perusahaan. PETRONAS menggandeng Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk mengidentifikasi peta sosial komunitas di tiga kabupaten yang menjadi tempat beroperasinya PETRONAS di WK Ketapang yaitu Kabupaten Gresik, Bangkalan dan Sampang.

Program TJS yang disasar mencapai 13 kecamatan dengan 29 desa dan diperoleh data bahwa banyak pengangguran yang tidak memiliki keterampilan, putus sekolah, akses kesehatan yang minim, tidak ada akses air bersih, banjir saat musim hujan, dan dukungan nelayan yang minim.

“Dengan kondisi seperti itu, PETRONAS merancang program yang berkelanjutan melalui program pelatihan kewirausahaan bagi anak muda yang disebut Program Ksatria sejak 2015,” ucapnya menjelaskan.

Program ini juga diiringi dengan program Srikandi dalam bentuk pelatihan pemberdayaan perempuan melalui wirausaha pada tahun ini. Sementara program operasional TJS sejak 2014 adalah memberikan layanan kesehatan melalui Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

Program lainnya di sektor pendidikan dengan memberikan pelatihan keterampilan lanjutan kepada para guru, memberikan bantuan buku ke perpustakaan, Program Juara PETRONAS dengan membayarkan uang sekolah, seragam, tas, sepatu, dan peralatan tulis kepada siswa di tiga kabupaten tersebut.

“Semua upaya dilakukan oleh perusahaan di WK Ketapang tersebut, menunjukkan bagaimana komitmen PETRONAS memberi sumbangsih pada Indonesia,” pungakasnya. (bim/yud)

Reporter : Bima Rahmat

Editor : Wahyudi

 

No More Posts Available.

No more pages to load.