EMCL Beri Apresiasi Hasil Sekolah Lapang LPPM Unigoro

oleh -
oleh
Reporter: Lina Nur Hidayah

suarabojonegoro.com –  Bertempat di pendopo kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro pada hari ini Rabu (31/5/17) dilaksanakan pelaporan program sekolah lapang pertanian sekaligus buka puasa bersama antara  para petani Gayam, Mojodelik dan Bonorejo dengan Perwakilan EMCL, Beta Wicaksana, Ketua Yayasan Suyitno, Arief Januarso, Camat Gayam, Hartono dan perangkat desa lainnya.

Sebelumnya program pembekalan pertanian dikecamatan Gayam periode program dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2016 hingga 31 Juli 2017 guna memberikan pembekalan dan pendidikan kepada petani setempat terkait masalah pertanian.

Pada kesempatan ini turut hadir perwakilan dari EMCL, Beta Wicaksana bahwa pihaknya memberikan apresiasi khusus kepada Team Unigoro karena melalui program sekolah lapang pertanian dapat memberikan kajian kepada petani di desa Gayam, Mojodelik dan Bonorejo mengenai ilmu pertanian seperti pengendalian hama, mengkaji kondisi tanah dan menerapkan nutrisi Darsan agar kedepannya dapat maksimal.

“Kami memberikan apresiasi bagus untuk rekan-rekan Unigoro terhadap program sekolah lapang pertanian karena petani disini dapat belajar dari kondisi yang sebenarnya,”Ungkapnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Suyitno, Arief Januarso menyampaikan bahwa program sekolah lapang pertanian merupakan kerjasama antara EMCL dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro dengan tujuan meningkatkan pengetahuan petani dalam bidang pertanian sehingga hasil pertanian maupun kesejahteraan petani meningkat. Rabu (31/5/17).

“Hasil panen 2016 hanya satu kali panen dengan rata-rata panen sebesar 1.145 kg/lahan setelah adanya SLP hasil panen 2017  menjadi 2 kali panen dengan total panen pertama sebesar 1.265 kg/lahan dan panen 2 sebesar 1.020,6 kg/lahan,”Jelas Mas Ayik.

Masih diungkapkan ketua yayasan Suyitno bahwa contoh perbandingan hasil pertanian dikecamatan Gayam antara lain pada sekolah lapang pertanian 2 dengan pembekalan 1  tentang pemeliharaan benih padi. Bahwa sebelum adanya pembekalan petani belum pernah melakukan uji bernas dan setelah pembekalan petani setempat telah melakukan uji bernas. (Lin/Red)