INGIN SUKSES BERKARYA, HARUS BERPUASA

oleh -
oleh

Oleh : H. Sholikin Jamik

SuaraBojonegoro.com – Melatih displin kata kunci puasa Ramadhan,karena puasa ramadhan mengajarkan kita untuk disiplin. Disiplin tidak makan dan minum, mengendalikan hawa nafsu, disiplin terhadap waktu imsak, berbuka puasa, sholat. Ketika adzan dikummandangkan kita menyegerakan berbuka puasa, tidak ingin mengulur ulur waktu. Ketika tanda imsak dikumandangkan di masjid masjid, mushola mushola kita segera mengakhiri sahur. Demikin juga ketika meninggalkan puasa maka wajib hukumnya untuk diganti dengan hari yang lain. Semuanya mengalir seolah menjadi kebiasaan untuk mentaati, tidak terasa apa yang kita lakukan sebenarnya adalah kita telah melaksanakan kewajiban yang diperitahkan Allah (QS al-Baqoroh (2):183). Perintah Allah Swt untuk berpuasa, kita tidak merasa terbebani karena ada niat untuk menjalankan puasa ramadhan dengan penuh keihlasan dan kedisiplinan. Namun demikian banyak orang berpuasa tetapi perilakunya tidak berubah karena kualitas puasanya hanya sebatas menahan lapar dan dahaga. Oleh karena itu tidak sekedar menjalankSwt syariat tetapi harus benar benar sebagai usaha mendekatkan diri pada Allah Swt. Puasa bisa sebagai sarana membangun budaya disiplin. Makna nilai nilai tersebut yang pertama,

1. Disiplin mentaati hukum Allah yaitu mendidik manusia untuk mentaati semua larangan larangan dan menjalankan perintah perintah Allah. Meskipun sebenarnya perintah dan larangan Allah sudah ada, tetapi pada saat puasa ramadhan kita biasanya meningkatankan amal sholeh misalnya tarawih, tadarus, iktikaf, bersedekah dan perbuatan perbuatan baik lainya. Persepsi ini yang dapat membentuk perilaku manusia menjadi lebih baik di bulan ramadhan.

2. Disiplin mengelola diri, dengan puasa harus menahan amarah, ghibah atau perbuatan perbuatan lain yang biasanya bebas tetapi karena kita sedang puasa maka harus mengelola diri agar puasa kita sempurna. Tidak dirusak oleh perbuatan perbuatan yang yang menyebabkan rusaknya amalan puasa antara lain berkata kotor, bertindak tidak pantas, berselisih, mencaci, mencela bahkan berbohong

3. Disiplin untuk jujur, puasa melatih kita untuk jujur, mengatakan yang sebenarnya, karena puasa merupakan ibadah yang yang hanya diketahui oleh Allah dan orang yang melaksanakan puasa. Dalam kondisi apapun walaupun orang lain tidak melihat maka kita tidak makan, tidak minum dan benar benar melatih diri dan menyadari kehadiran Allah dalam hidupnya. Segala aktivitas pasti diketahui Allah, apabila keyakinan ini kita disiplin terus menjaga maka akan membentuk manusia yang jujur.
4. Disiplin membiasakan diri yaitu membiasakan ibadah ibadah yang dilalukan selama bulan puasa tetapa berlanjut dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari meskupun tidak di bulan sucu ramadhan. Disiplin menjalankan ibadah ini jika telah menjadi kebiasaan maka akan menumbuhkan kesadaran untuk selalu dekat kepada Allah. Memang waktu puasa di bulan ramadhan berbeda dengan waktu di luar ramadhan tetapi paling tidak kebiasaan ini akan membentuk karakter seseorang agar selalu taqwa.

Untuk membangun budaya kedisiplinan dalam puasa dapat diterapkan pada pegawai untuk melatih disiplin diri.untuk membangun karakter pegawai dalam berdisiplin. Karena pada dasarnya berpuasa adalah suatu aktivitas untuk membentengi diri dari perbuatan fisik maupun psikis dari segala bentuk emosi dan amarah. Dengan melatih ini maka atasan dapat membina, mengarahkan dan membiasakan pegawai supaya mampu mengendalikan diri dari segala godaan hawa nafsu dan keinginan sejak dini.

Puasa sebagai sarana untuk membangun budaya disiplinpun harus dimulai sekarang juga agar pegawai menjadi terbiasa awal. Justru dari sinilah budaya disiplin melalui puasa diberikan kepada pegawai agar menjadi terbiasa. Membiasakan pegawai untuk berpuasa ramadhan memiliki keterkaitaan dengan pembentukan karaakter pegawai Disamping mengenalkan nilai nilai islami juga melatih pegawai untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus melatih agar tetap disiplin. Dengan puasa akan melatih senantiasa menahan diri sehingga ke depan pegawai akan bisa mengendalikan diri. Disamping itu pegawai akan dilatih kesabaran, peduli sesama, rajin beribadah, disiplin dan meneladani sifat sifat Allah pada diri manusia. Pegawai mempunyai kepekaan terhadap lingkungan karena salah satu hikmah puasa adalah penanaman solidaritas sosial dengan berbuat baik sebanyak banyaknya. Keistimewaan puasa terletak pada keterlibatan semua aspek yang pada diri manusia baik aspek jasmaniah, aspek rohaniah, aspek emosional dan aspek spriritual. Dilihat dari aspek ini maka melaksanakan ibadah puasa sangat erat kaitanya dengan pendidikan karakter. Pendidikan ini pada prinsipnya mengembangkan segala potensi diri. Puasa merupakan latihan rohani bagi masyarakat muslim yang dengan puasa mereka bisa menjauhi hawa nafsu untuk menuju kebajikan sehingga dapat melaksanakan kehidupan dengan aman dan tentram. Puasa mengajarkan untuk memperjuangkan dalam mencapai ketaqwaan. Untuk proses tersebut puasa telah mengajarkan kita membiasakan diri berdisiplin yang diharapkan akan berlanjut sampai diluar bulan puasa. Penanaman nilai ini dapat berlangsung melalui control diri dari orang yang berpuasa dan menyakini bahwa Allah akan selalu mengawasi kita. Puasa yang berkualitas membawa kita selalu dekat dengan Allah Swt. (**)

*)Penulis : berkarya di Pengadilan Agama Bojonegoro.

No More Posts Available.

No more pages to load.