Petani di 21 Kecamatan di Bojonegoro Harus Waspada, BMKG Prediksi Kemarau Akan Datang Lebih Awal

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Musim kemarau diperkirakan akan datang lebih awal tahun ini. Hal tersebut sesuai data yang dikeluarkan oleh Badan Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG) Jawa Timur, Jumat (17/3/2023). Di Bojonegoro sendiri terdapat sebanyak 21 Kecamatan yang akan dilanda kemarau berkepanjangan.

Untuk itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada saat peralihan musim tahun ini.

Menurut, Kalaksa BPBD Bojonegoro, apa yang disampaikan oleh BMKG Jatim, dimana saat peralihan musin akan disertai angin kencang serta hujan lebat dengan intensitas singkat. “BMKG Jatim menghimbau kepada segenap masyarakat umtuk selalu waspada saat peralihan cuaca nanti,” ungkapnya, Selasa (21/3/2023).

Ia mengatakan, puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan datang lebih awal yakni di bulan Agustus dan akan berlangsung lebih lama dengan kondisi kering. Masyarakat terutama petani yang biasanya bergantung pada air hujan untuk mengairi sawahnya juga diharap untuk memperhatikan pola tanamnya agar tidak mengalami gagal panen.

“Karena musim kemarau nanti diperkirakan berlangsung lebih lama, petani diharapkan memperhatikan pola tanam agar tidak sampai kekurangan air hingga menyebabkan gagal panen,” pesan Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto

Berdasarkan data dari BMKG Jawa Timur, 21 kecamatan di Bojonegoro yang terdampak yakni, Kecamatan Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Gayam, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kepohbaru, Malo, margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sumberejo, Tambakrejo dan Kecamatan Trucuk.

Masih berdasarkan data dari BMKG Jawa timur, beberapa wilayah di Bojonegoro baru memasuki musim kemarau diperkirakan pada minggu ke I-III bulan Mei 2023 yakni Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu dan Temayang.

Untuk itu BPBD Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan langkah antisipasi, salah satunya dengan menyiapkan sebanyak 400 tangki air bersih untuk wilayah yang nanti dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih. “Setiap tangkinya mempunyai kapasitas 4.000 liter,” pungkasnya. (Red/Rum)

No More Posts Available.

No more pages to load.