FKUB Bojonegoro Tetapkan Desa Kerukunan, Ini Pesan Kapolres!

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, SH, SIK, M.Si menghadiri giat Safari Kebhinekaan dalam rangka Mensyukuri Hari Ulang Tahun(HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 dan penetapan Desa Kolong Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro sebagai Desa Kerukunan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bojonegoro, Selasa (30/8/2022) siang tadi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres AKBP Muhammad, Dandim 0813/Bojonegoro Letkol Arm. Arif Yudho Purwanto, Kepala Kemenag Munir, Ketua FKUB KH. Alamul Huda, Kasdim 0813/Bojonegoro, Mayor I Putu Bagus Widharta, Forkopimca Ngasem, pengurus FKUB Bojonegoro, Kepala Desa (Kades) Kolong, Harto beserta perangkat desa dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan penetapan Desa Kolong sebagai Desa Kerukunan ditandai dengan pembukaan tirai bersama-sama oleh Kapolres Bojonegoro, Dandim 0813/Bojonegoro, Ketua FKUB Bojonegoro, Kepala Kemenag Bojonegoro.

Kepala Desa Kolong Harto mengucapkan terima kasih atas penetapan Desa Kolong sebagai desa kerukunan, dengan hal tersebut semoga dapat meningkatkan kebersamaan dan kerukunan di Desa Kolong. Di Desa Kolong terdapat masyarakat yang beragama Islam (NU, Muhammadiyah, Shiddiqiyah, LDII), Kristen Protestan dan Katolik alhamdulillah dapat hidup rukun berdampingan.

“Dengan Desa Kolong sebagai Desa Kerukunan merupakan inisiatif yang luar biasa. Terlebih, kerukunan antar umat beragama adalah ciri khas Bangsa Indonesia,” ucap Kades Kolong.

Ketua FKUB KH. Alamul Huda mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan saat ini. Menurutnya Desa Kolong merupakan dari gambaran dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“FKUB mempunyai program menginginkan kedamaian dan kerukunan Kabupaten Bojonegoro, oleh karena kami menetapkan bahwa Desa Kolong adalah miniatur dari Kebhinekaan bangsa Indonesia. Berharap agar Desa Kolong dapat menjadi contoh dari yang lain, jika semua seperti Desa Kolong, maka Indonesia tidak akan pernah goyah. Indonesia bukan negara Agama, namun jelas penduduknya dan masyarakatnya adalah Beragama, ” tuturnya.

Ia menyebut, para pendiri bangsa telah mengorbankan segalanya untuk anak cucu nya agar dapat merdekan dan berdiri dengan kaki sendiri dan tidak bergantung pada bangsa asing.

Sementara, Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad menyebut Desa Kolong telah ditetapkan sebagai Desa Kerukunan ditandai dengan pembukaan Tirai.

“Bahwa para pahlawan telah berjuang merebut kemerdekaan negara Indonesia, jangan pernah melupakan sejarah, marilah kita mempertahankan kemerdekaan ini dengan menjaga kerukunan keberagaman umat beragama. Permasalahan agama sangat sensitif, oleh karenanya kita harus mengedepankan toleransi dalam kehidupan bersama, kebhinekaan dapat kita jaga dan NKRI harga mati. Kita apresiasi bahwa konflik agama dan konflik sosial di Kabupaten Bojonegoro cenderung sangat kecil,” ujar Kapolres.

Ia berharap agar kita beribadah dan menjalankan agama sesuai dengan koridor agama masing-masing.

“Karena ada paham yang mulai melenceng sehingga menimbulkan paham radikalisme dan terorisme, kita harus hati-hati, ” ujarnya.

Dandim 0813/Bojonegoro Letkol Arm. Arif Yudho Purwanto juga mengucapkan selamat kepada Desa Kolong yang ditetapkan sebagai desa kerukunan, dan ucapan terima kasih atas sinergitas yang ada di Desa Kolong. Keberagaman di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi, harus saling rukun walaupun beda agama dan kepercayaan kita tetap satu, NKRI harga mati.

“Diharapkan para tokoh agama dapat memberikan pembinaan dan nasihat kepada masyarakat Desa Kolong agar tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan. TNI dan Polri siap selalu menjaga keamanan di wilayah Desa Kolong dan Kabupaten Bojonegoro,” harapnya. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.