Reporter: Ciprut Laila
SuaraBojonegoro.com – Menurunnya pendapatan dalam ekonomi di Kabupaten Bojonegoro menjadi keluhan bagi sebagian warga, Pasalnya banyak warga yang mengeluh dikarenakan harga telur yang meroket menjelang Tahun Baru 2021. Dipasar tradisional kota Bojonegoro harga telur mencapai Rp34 ribu kenaikan ini mencapai 30 persen lebih dari harga sebelumnya, hal ini seperti yang diungkapkan Endang salah satu warga Kelurahan Karangpacar, kecamatan Kota / Kabupaten Bojonegoro. Rabu (29/12/2021).
“Beberapa bulan lalu harga telur hanya Rp23 ribu dan sekarang mencapai 34 ribu. Semua naik dan semua kebutuhan rumah tangga naik mencapai 30 persen. Jika seperti ini terus kita masyarakat miskin mau makan apa,” terangnya.
Di sisi lain Agus Suyono selaku pengelola produksi telur menjelaskan, bahwa harga telur memang mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan cuaca dan harga pakan ayam telur naik. Bahkan menjelang tahun baru ini menjadikan semua bahan baku rata-rata harganya naik.
“Untuk pengepul sendiri ambil di sini sudah harga Rp27 ribu, dan kalau di pasar di jual berapa saya tidak tau. Tetapi rata-rata pengepul ambilnya di sini hanya Rp27 ribu saja. Kenaikan harga telur ini disebabkan, harga pakan yang awalnya 1 kg hanya Rp3, 500 sekarang mencapai Rp5 ribu perkilo gramnya,” Jelasnya.
Disampaikan juga oleh Agus, karena kondisi cuaca juga mempengaruhi untuk ayamnya yang banyak yang sakit dan Biasanya 1 hari mencapai 3 kwintal telur sekarang kurang dari 3 kwintal. Hal itu menjadikan telur langka dan memicu harga nya yang menjadi mahal. (Prut/Red)
