Kakek Ini Rela Berjalan Dari Purwosari Menuju Kota Bojonegoro Untuk Berjualan Sandal Jepit

oleh -
oleh

Reporter : Ciprut Laela

SuaraBojonegoro.com – Seorang kakek tua yang sudah renta, asal warga Desa Tobo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro harus nekat berjalan kaki sambil menawarkan dagangannya disepanjang jalan yang ia lalui demi untuk menghidupi dirinya sendiri.

Kakek yang akrab dipanggil Supadi dan sudah berusia 70 tahun ini menjelaskan, bahwa dirinya sudah berjualan sandal sudah sangat lama, bahkan di tengah-trngah masa pademi Covid 19, ia tetap nekat berkeliling sampai kekota Bojonegoro hanya demi menjajakan barang dagangannya.

Dengan wajah yang sangat sedih Supadi membeberkan riwayat hidupnya yang begitu sulit. “Saya jualan sandal sudah sangat lama, bertahun-tahun bahkan. Dan saya berangkat dari rumah pukul 02.00 wib dan menuju Bojonegoro kota untuk berjualan, setiap harinya saya hanya mampu membawa hanya 20 pasang sandal saja. sebab diusia saya yang sudah tua ini, tangan saya tidak mampu membawa barang yang berat-berat,” beber Kakek Supandi kepada Wartawan Media SuaraBojonegoro.com, Kamis (9/92/2021).

Kakek Yang hidup Sendiri ini juga menceritakan bahwa dagangan Sandal diambil dari agen, saat ditemui di perempatan lampu merah, pria tersebut mengaku tidak mempunyai tempat berjualan menetap, menurutnya dengan berpindah Ia berharap rezekinya mudah didapat. “Lakunya tidak mesti, kadang hanya satu atau dua saja tidak pernah sampai habis,” tuturnya.

Meskipun begitu, menurutnya berjualan merupakan pekerjaan yang lebih baik dari pada meminta-minta “Saya tidak suka meminta-minta, meskipun jualan tidak tentu hasilnya tapi lebih baik,” imbuhnya.

Meskipun dalam kondisi ekonomi yang sangat lemah dan menyadari berjuang hidup baginya tidak mudah, bahkan tidak ada anak maupun istri sebagai support dalam dirinya bekerja, namun Supadi tetap sabar dan bersemangat menjalani hidup hingga mampu bertahan sampai saat ini. Bahkan Ia bertahan karena merasa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri untuk tetap bisa makan dan hidup.

“Meskipun ekonomi lemah tapi tetap bertanggung jawab sama diri sendiri, hidup itu memang tidak mudah tapi harus tetap sabar, Karan prinsip saya bertanggung jawab itu hal yang utama,” pungkasnya sambil mengakhiri cerita. (Prut/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.