Hari Pertama PTM, Sekdin Disdik Pendidikan Bojonegoro Tinjau Proses Belajar Mengajar

oleh -
oleh

Reporter : Ciprut Laela

SuaraBojonegoro.com – Lasiran M, Pd Selaku Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro meninjau secara langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMT (Sekolah Model Terpadu), SMP, SD Sukowati, dan TK, Rabu (01/092021), setibanya di lokasi sekitar pukul 10.00 wib, Lasiran disambut Kepala sekolah Tri Wahju Utomo, s, pd. Rabu (1/8/2021).

Sebelum memasuki area sekolah, Lasiran dilakukan pengecekan suhu tubuh, di berikan handsanitizer oleh Tim satgas Covid sekolah tersebut. Selanjutnya, lasiran melihat secara langsung proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara hybrid learning. Artinya pembelajaran tak hanya diikuti murid yang hadir tatap muka, tetapi juga melalui daring.

Tak hanya berbincang lasiran juga mempraktekan tata cara yang keluar masuk di area sekolah agar nama yang datang tercantum di buku tamu. Tampak dalam kegiatan belajar mengajar di SMT Bojonegoro ini, para siswa antusiasi dalam mengikuti instruksi yang diajarkan para guru. Mereka semua tertib menggunakan masker, kemudian duduknya diatur dengan jarak sekitar 1,5 meter antara siswa.

“Saya sangat mengapresiasi kesiapan sekolah-sekolah dalam melaksanakan PTM terbatas bertahap, jika dilihat telah menerapkan protokol kesehatan yang baik, dan sesuai dengan SOP yang terdapat dalam inmendagri no 35 tahun 2021,” Ujar Sekdin Disdik Bojonegoro ini.

Mantan kepala sekolah SMP Negeri 6 ini juga mengecek kesanggupan sekolah dalam menaati peraturan PTM yang meliputi kapasitas kelas 50 persen, guru yang telah divaksin, 4 jam pelajaran setiap jam pelajaran setara 30 menit, kesiapan satgas Covid 19 di tingkat sekolah, serta izin dari orang tua siswa.

“Jadi dimulainya PTM tetap pola pembelajaran kita masih hybrid, Jadi jika ada kebutuhan yang perlu di-support dan dilengkapi, bisa dimusyawarahkan. Terlebih kita masih melakukan ini secara bertahap, sambil mengukur kapasitas kita sendiri,” Terang Lasiran.

Ia menambahkan yang terpenting tetap menaati peraturan dari pemerintah. Untuk teknisnya, bisa diputuskan masing-masing daerah. Apakah akan bergantian harinya untuk setiap kelas, atau dibuat shift per hari. “Yang penting hal-hal dasar seperti pengadaan tempat cuci tangan, bermasker dan social distancing harus dilakukan,” tambahnya.

Selain itu, Lasiran juga mengungkapkan betapa penting PTM ini untuk siswa-siswi Sekolah anak. Karena masa depan penerus bangsa ada pada anak-anak kita. (Prut/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.