Kebakaran Cenderung Meningkat, Begini Kata Kabid Damkar

SUARABOJONEGORO.COM – Data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro menyatakan kejadian kebakaran baik kebakaran pemukiman maupun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cenderung meningkat.

Ada 30 kejadian selama musim kemarau pada bulan Juli hingga Agustus. Meningkat dibandingkan musim penghujan.

Kepala Bidang Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Sukirno mengatakan, sesuai prakiraaan cuaca Badan Meteorogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, daerahnya masuk musim kemarau akhir bulan Juni.

Kemarau akan berlangsung sampai September. Puncak musim kemarau pada bulam Agustus.

“Rawan kebakaran, tidak hanya bangunan tapi juga kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” kata Sukirno kepada wartawan, Selasa (21/8/2018).

Bulan Agustus ini, kata dia, terjadi 10 kali kebakaran baik pemukiman maupun karthutla, per 15 Agustus. Pada Juli terjadi 19 kali kebakaran baik pemukiman, bangunan maupun karthutla.

Baca Juga:  Akibat Bakar Sampah, Kandang Sapi Ini Terbakar

Kebakaran selama kemarau itu, meningkat dibandingkan musim penghujan. Pada Mei lalu, hanya lima kali kebakaran pemukiman dan bulan Juni delapan kali kebakaran pemukiman dan karhutla.

“Disebabkan panas, juga media yang ada seperti rumah dalam kondisi kering,” ujarnya.

Misalnya, pada 13 Agustus lalu di Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro, dengan cepat api menjalar ke bangunan lain. Sebab, bangunan rumah dari kayu jati yang sudah kering, juga berisi barang-barang yang mudah terbakar termasuk elpiji.

Kebakaran yang berawal akibat hubungan arus pendek listrik di kediaman Fauzi Romadhon 45 tahun itu dengan cepat membakar rumah di sebelahnya milik Slamet Bagio 65 tahun dan Suharto 48 tahun.

Baca Juga:  Dinas Damkar Bojonegoro Kembali Lawan Covid-19 di 28 Kecamatan

“Api juga membakar gedung PKK, satu gedung PAUD dan TK, tapi hanya sebagian karena tim unit pemadam kebakaran sudah datang ke lokasi untuk memadamkan,” ucapnya.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran tidak hanya pemukiman, tapi juga karhutla.

“Sebaiknya warga tidak sembarangan membuang puntung rokok di kawasan hutan, untuk menghindari kebakaran,” pungkasnya. (man/yud)