Repertoar Seni “Abhinaya Cilpacastra” Warnai Malam Budaya di Bojonegoro

Reporter : Burhanudin Joe

SuaraBojonegoro.com – Semangat kolaborasi dan ekspresi seni menyatu dalam acara “Abhinaya Cilpacastra” yang diselenggarakan oleh HIO Creative di Actore Inklusif Village, Kauman, Bojonegoro, Minggu (13/4/2025).

Acara yang dimulai pukul 18.00 WIB itu menjadi ruang temu lintas seniman dan komunitas dari Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, hingga Kediri.

Yanika, ketua panitia acara, menyampaikan bahwa Abhinaya Cilpacastra adalah ruang belajar berkesenian, tempat untuk tumbuh bersama dalam mengenal diri dan sesama melalui karya. Yanika menyampaikan pesan ini sembari memainkan wayang tobos.

Salah satu penampilan yang menyedot perhatian malam itu adalah kolaborasi emosional antara Maora Vietranao Gitaralitha, siswi kelas 8 SMP Queen Al Falah 1 Mojo Kediri, Fira siswa kelas 7 SMPN 5 Bojonegoro, dan Gita Rifkiyanti, seniman pantomim teman tuli asal Bojonegoro. Dalam penampilan tersebut, Maora membacakan puisi “Ibu” karya Mustofa Bisri dengan penghayatan mendalam. Ia membuka puisi dengan suara pelan dan penuh perasaan.

Baca Juga:  Selesaikan 182 Karya untuk Galang Dana Kesenian

“Kaulah gua teduh, tempatku bertapa bersamamu sekian lama,” ucap Maora. Suaranya terus mengalun mengiringi gerak pantomim Gita dan Fira yang menyatu dalam harmoni sunyi. Penonton tampak terpukau, beberapa bahkan terharu menahan tangis.

Sanggar Ilalang dari Nganjuk juga turut hadir membawakan repertoar puisi.
Sementara Topan, seniman pantomim dari Jombang, berduet dengan Sabrina Rumah Ilalang dalam penampilan yang memadukan diam dan diksi, mengajak penonton menyelami makna dalam senyap.

Agus R. Subagyo, seniman teater dan penggerak Rumah Ilalang Nganjuk yang akrab disapa Mbah Rego mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.

“Saya bersyukur anak-anak bisa memperkenalkan dengan bermacam-macam panggung. Apapun kondisinya akan menjadi pengalaman tersendiri buat mereka,” ujarnya.

Baca Juga:  Pelaku Seni dan Ekraf Siapkan Bale Parawangsa

Ia juga berharap kolaborasi lintas daerah ini bisa terus terjaga dan mampu mendorong lahirnya ekosistem berkesenian yang sehat dan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan suasana keakraban dalam diskusi terbuka, tempat para penampil dan penonton berbagi kesan. Abhinaya Cilpacastra bukan hanya pertunjukan seni, tetapi ruang berkesenian yang menyatukan keberagaman dalam satu panggung. (Joe/Red)