Rencana Dicabutnya Subsidi LPG 3 Kg, Meresahkan Warga

oleh -
oleh

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Wacana akan dicabutnya subsidi gas LPG 3 Kg oleh pemerintah mendapat tanggapan dari masyarakat khususnya ibu rumah tangga dan para pelaku Unit Kerja Mandiri (UKM) terlebih bagi mereka yang menjajakan makanan. Minggu (19/01/20).

Para ibu rumah tangga dan pedagang ini khawatir dengan dicabutnya subsidi pada gas LPG 3 Kg atau gas melon ini akan semakin membebani mereka. Selain itu dengan dicabutnya subsidi tersebut akan berdampak pada kenaikan kebutuhan pokok lainnya.

“Dengan harga yang sekarang saja sudah terasa memberatkan apalagi kalau harganya naik,” kata Siti Munawaroh, salah satu Ibu rumah tangga kecamatan Bojonegoro.

Dirinya saat ini juga mengaku mengeluh dengan kenaikan harga yang semakin naik. Seperti saat ini harga cabai yang naik yang hampir mencapai Rp 100 ribu perkilogramnya.

“Sekarang kalau beli cabai ya dioplos dengan cabai kering biar lebih murah,” ujarnya.

Hal senada juga diungkap Yudi, salah satu penjual mie ayam keliling. Dirinya mengaku untuk gas LPG 3 Kg habis dalam dua hari. Tentunya dirinya sangat terbebani jika subsidi LPG dicabut.

“Tentunya kalau subsidi dicabut harga dagangan saya pasti ikut naik,” jelasnya.

Dirinya berharap agar pemerintah mempertimbangkan dengan matang tentang wacana pencabutan subsidi gas LPG tersebut.

“Kita berharap dipertimbangkan lagi. Kalau subsidi dicabut dan harganya naik tentunya modal juga naik,” pungkasnya. (Bim/red).

No More Posts Available.

No more pages to load.