Jadi Relawan Kurban, Pekerja Lapangan Banyu Urip Berbaur dengan Warga

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Idul Adha 1445 H menjadi momen berbagi mempererat silaturahmi bagi para pekerja Lapangan Banyu Urip. Melalui Badan Dakwah Islam (BDI) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), mereka mengumpulkan hewan kurban dan menyalurkannya ke desa-desa sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip dan Kedung Keris.

“Hari ini kami menyebar di dua kecamatan, Gayam dan Kalitidu,” ucap Imam Chudori, Ketua BDI EMCL, pada Senin (17/6/2024).

Imam menjelaskan, sebulan sebelum idul adha BDI EMCL sudah menjaring relawan, mengumpulkan hewan kurban dari para pekerja, dan berkoordinasi dengan desa dan tokoh masyarakat sekitar.

Para relawan berbagi tugas dan lokasi. Selain ingin memastikan hewan kurban tiba tepat waktu di desa penerima, relawan juga memastikan penyalurannya. Mereka juga menyiapkan dokumentasi yang lengkap untuk laporan kepada para pemberi kurban. Mulai dari penyebutan nama yang berkurban ketika penyembelihan, hingga dagingnya tiba di rumah warga.

“Ini untuk meningkatkan kepercayaan para pekerja yang menitipkan hewan kurban, selain kami juga ingin membangun kebersamaan dengan warga sekitar,” imbuh Imam.

Para relawan BDI EMCL memaknai kurban tidak hanya sekedar berbagi daging. Lebih dari itu, mereka meyakini kurban sebagai perekat kekeluargaan, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, dan memperkuat hubungan baik.

Seperti yang diungkapkan Adhitia Pramadita. Pria asal Jakarta ini mengaku bergabung menjadi relawan dengan penuh suka cita. Selain karena harus merayakan lebaran haji di perantauan, dia juga menjadi lebih akrab dengan warga sekitar Lapangan Banyu Urip.

“Alhamdulillah, tahun ini saya bisa berkurban dan merayakan idul adha bersama warga di Desa Sukoharjo, Kalitidu,” tuturnya.

Adhitia bersama 20 relawan lain mendedikasikan dirinya untuk warga di dekat tempat mereka bekerja. Untuk masyarakat di 16 desa, mereka berhasil mendistribusikan 52 kambing dan 2 ekor sapi.

“Semoga idul adha ini menjadi momentum yang baik untuk merefleksikan diri kita bahwa semua yang kita miliki ini hanya titipan dari Yang Maha Kuasa, seperti pesan yang disampaikan dalam kisah Nabi Ibrahim yang harus merelakan anaknya, Nabi Ismail,” kata Adhitia.

Sekretaris Desa Sukoharjo, Rico Agus Heptafiansya menanggapi positif kegiatan para relawan BDI EMCL. Dia mendukung kegiatan para relawan dengan memfasilitasi lokasi dan mengoordinasikannya bersama warga.

“Kerelawan mereka patut diapresiasi, saya sangat mendukung kegiatan positif ini,” tuturnya.

Kegiatan BDI EMCL tidak hanya memfasilitasi aktivitas ibadah di masjid Lapangan Banyu Urip, namun juga meneguhkan budaya solidaritas, memperkuat iklim persaudaraan antar sesama, serta menghubungkan jejaring di internal maupun di luar lingkungan pekerjaan.

“Semoga kami bisa terus istiqomah,” pungkas Imam. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.