Festival Gong dan Layangan Kraca’an Sedot Ribuan Penonton

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Ribuan orang berbondong – bondong menonton Festival gong kraca’an dan festival layang- layang yang diselenggarakan oleh muspika kecamatan ngraho bekerja sama dengan pemerintah desa Payaman kecamatan Ngraho Bojonegoro Minggu 23/09/2018

Data yang di himpun suarabojonegoro.com dilapangan nampak antusias masyarakat dari kecamatan Ngraho dan luar kecamatan menyaksikan acara tersebut.

Acara di hadiri oleh dinas pariwisata kabupaten Bojonegoro, Bappeda, pengurus universitas Surabaya (Ubaya), camat ngraho, paguyuban kepala desa se- kecamatan Ngraho

Pujianto selaku ketua panitia dalam sambutan nya mengatakan wisata kraca’an dari tahun ke tahun mulai ramai pengunjung, kraca’an mulai di kenal masyarakat sekitar sejak tahun 2012, selanjutnya mulai 2016 pemerintah desa membentuk pokdarwis kraca’an watu Gong, Semenjak itu wisata kraca’an mulai di kenal masyarakat luas hingga luar kecamatan Ngraho

“Kami berharap semoga kedepanya acara ini rutin dilaksanakan dan lebih semarak lagi agar pengunjung wisata di kraca’ an ini bisa banyak sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutur Pujianto

Menurut camat angraho drs.Moch Syaifurrohim dalam sambutan singkatnya menceritakan kenapa festival layang- layang di taruh di desa payaman, karena payaman mempunyai sejarah, sejarah kraca’an terutama julukan watu gong

Bicara Payaman adalah sebuah desa yang bersejarah, sejarah kerajaan Demak, Ada 2 titik menjadi penting sebuah sejarah indonesia , untuk desa payaman dukuh Tawang ceritanya jaman dulu untuk menerawang keberdaan musuh, dan juga desa Payaman pernah ditemukaan batu fosil- fosil kuno.

“sehingga payaman kedepan harus menjadi wisata yang bisa mempunyai daya tarik untuk wisatawan sehingga dengan adanya wisata kraca’an ini bisa menjadi aset untuk menambah ekonomi masyarakat juga,” Ungkap mantan sekcam Kapas

Selanjutnya pengarahan dan pembukaan Dari dinas pariwisata yang di wakili oleh Suyanto menurut suyanto kraca’ an ini memeliki keindahan alam yang harus di lestarikan dari kajian Dispudpar ada beberapa keindahan wisata di kraca’ an ini perlu dikembangkan, dan itu sesuai program dinas pariwisata meningkatkan distenasi wisata di kabupaten Bojonegoro.

Sementara ada beberapa wisata yang ada di Bojonegoro ini Payaman termasuk menjadi perhatian pemerintah kabupaten bojonegoro, dan dinas Pariwisata tahun depan 2019 akan mendampingi dalam hal misinya peningkatan sumberdaya program baru atraksi wisata, bagaimana menggerakan roda untuk meningkatkan wisata di bojonegoro ini hususnya di kracaka’an ini, sehingga keraca’ an akan di kenal oleh masyarakat luas bisa menarik wisatwann dari luar daerah.

Acara dilanjutkan festival layang- layang di lapangan desa Payaman untuk peserta yang mengikuti lomba layang-layang tradisional dan 2 dimensi di ikuti sekitar 30 peserta.

Dari hasil kontes layang- layang tradisional maupun 2 dimensi, yang meraih juara 1, 2 dan 3, layang- layang tradisional di borong oleh pemuda desa kali rejo kecamatan Ngraho

Untuk layang- layang dua dimensi juara 1 di raih oleh pemuda desa Padang Mentoyo kapas, juara 2 pemuda Donglumbu desa Wedi kapas dan juara 3 pemuda Padang

Dan acara di tutup pemberian hadiah dan piagam di serahkan langsung oleh Camat Ngaraho beserta panitia dan di akhiri foto bersama. (Zam/Red)

Kontributor: Zamroni

No More Posts Available.

No more pages to load.