Berharap Ada Solusi Dari Pemerintah

oleh -
oleh
Reporter : Abid Amrullah

suarabojonegoro.com – Tampah merupakan alat masak tradisional yang terbuat dari anyaman bambu. Pembuatannya, membutuhkan keahlian khusus. Jika tidak, maka akan sulit membuatnya. Bisa dibilang, diera sekarang, tidak banyak yang bisa membuatnya.

Seperti industri yang di geluti warga Dusun Grogol, Desa Sumuragung Sumberrejo ini. Pengrajin tersebut, sudah lama menggelutinya. Sejak nenek moyang mereka. Merupakan industri turun-temurun.

Wati, 40, pengrajin tampah asal dusun setempat mengatakan, produksi tampah saat ini menurun. Sebab, sedikitnya minat warga untuk menggunakan alat tradisional tersebut.

Tampah tradisional mulai tergeser dengan alat-alat modern dan serba praktis saat ini. “Pemasaranya menurun,” ujarnya saat ditemui wartawan ini.

Begitu banyak fungsi dan kegunaannya. Misalnya, sebagai alat menjemur tepung maupun biji-bijian. Juga bisa digunakan untuk membersihkan beras dari debu atau kotoran  khususnya. Industri tradisional ini, sebagai komoditi masyarakat setempat.

Harga yang ditawarkan cukup murah. Mulai harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000. “Harganya tidak terlalu mahal, cukup murah,” tutur perempuan asal dusun grogol itu.

Industri pembuatan tampah tradisional itu merupakan warisan asli dari leluhur yang perlu dilestarikan. Sebab, dalam pembuatannya juga menggunakan seni yang kuat.

“Kami berharap, pemerintah melihat kami. Kami berharap solusi pemasaran dari pemerintah,” harapnya. (bid/yud)

No More Posts Available.

No more pages to load.