Penduduk Titik Sentral Pembangunan

oleh -
oleh
Reporter: Arum Sekar

suarabojonegoro.com – pegiat hak-hak perempuan Eny Kristiawati, SE. mengatakan penduduk harus tumbuh seimbang
maka harus diatur pengendalian dan peningkatan kapasitasnya sesuai daya dukung lingkungan yang kontekstual.

 “Keseimbangan penduduk dapat ditandai dengan beberapa hal, yaitu turunnya laju pertumbuhan penduduk, turunnya angka kelahiran total, meningkatnya pemakaian kontrasepsi, pemenuhan pelayanan kebutuhan KB, menurunnya rata-rata jumlah anak serta menurunnya kelahiran anak yang tidak diinginkan,” Kata Eny pada saat Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Kreatif Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Jatirogo, Tuban, Jumat (20/10/2017).

Di hadapan ratusan masyarakat Jatirogo di lapangan desa Bader ia menyampaikan garis besar pembangunan kependudukan meliputi lima aspek yaitu kuantitas, kualitas, mobilitas penduduk, data dan informasi penduduk serta keserasian kebijakan.

Sementara itu H. Abidin Fikri, SH., MH. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan bahwa BKKBN memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan agenda Prioritas pembangunan dalam Nawacita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui pembangunan kependudukan dan keluarga berencana.

“Dimensi pembangunan keluarga yang mesti diingat yaitu, dimensi pembangunan kesehatan dan revolusi mental. Keluarga adalah pembentuk struktur penduduk, dan penduduk merupakan titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tegas Anggota Komisi 9 DPR RI tersebut.

Selain itu menurut Abidin, penduduk adalah subjek pembangunan maka perlu upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas penduduk dalam pembangunan. Hal ini demi upaya pemanfaatan bonus demografi di waktu mendatang yang mengharuskan penduduk usia produktif agar memiliki dua kemampuan yaitu kompetensi tinggi dan karakter yang kuat.

“Revolusi mental berbasis keluarga dilakukan dengan memperkuat fungsi-fungsi keluarga yaitu, fungsi agama, pendidikan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial budaya, ekonomi serta lingkungan. Sehingga keluarga memiliki kualitas yang tinggi dan berkarakter,” tegasnya.

Sebagaimana disampaikan oleh perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Timur, Dra Suhartuti,  MM selaku Kabid KS, bahwa pembentukan karakter dimulai dari keluarga,  oleh karena itu, sedari lingkup paling kecil yakni keluarga mampu menjadi filter bagi generasi muda dalam bersosialisasi. Kegiatan ini juga didukung oleh BKKBN pusat, tokoh masyarakat serta pemuka agama di Kabupaten Tuban. Partisipasi berbagai elemen ini adalah bukti dukungan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Tuban, khususnya Kecamatan Jatirogo. (Rum/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.