Setubuhi Anak Dibawah Umur, Seorang Warga Kanor Dibekuk Polisi

oleh -
oleh
Reporter : Nella Rachma

suarabojonegoro.com –  Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bojonegoro, pada Senin (29/05/2017) sekira pukul 13.00 WIB, mengamankan seorang berinisial RP (28) warga Desa Palembon Kecamatan Kanor, pelaku persetubuhan terhadap anak dibawah umur, yang dilakukakannya  di konter HP miliknya di Desa Samberan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro.

Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku mengakui telah melakukan persetubuhan terhadap korban yang juga warga Kecamatan Kanor, yang saati ini baru berusia 17 tahun, sebanyak tiga kali. Saat ini pelaku berikut barang bukti telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Bojonegoro, guna proses hukum lebih lanjut.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Sujarwanto SH, penangkapan terhadap pelaku berdasarkan laporan orang tua korban, bahwa menurut pengakuan korban, pelaku telah melakukan persetubuhan terhadap putirnya sebanyak tiga kali, yang pertama pada bulan Mei tahun 2014, sekira pukul 20.00 WIB, yang kedua pada bulan Oktober tahun 2014, sekira pukul 20.00 WIB dan yang ketiga pada bulan April tahun 2015, sekira pukul 20.00 WIB.

“Menurut pengakuan korban yang juga diakui pelaku, persetubuhan tersebut semuanya dilakukan di konter HP milik pelaku di Desa Samberan Kecamatan Kanor,” ungkap Kasat Reskrim.

Masih menurut Kasat Reskrim, kronologis kejadian persetubuhan tersebut bermula pada sekitar awal tahun 2012, korban datang konter HP milik pelaku, untuk mengisi pulsa. Setelah pengisian pulsa tersebut, pelaku sering SMS kepada korban dengan kata-kata perhatian dan rayuan kepada korban, hingga akhirnya pelaku dan korban berpacaran.

Selanjutnya pada sekitar bulan Mei 2014, pelaku menyuruh korban datang ke konternya dan setelah korban berada di konter pelaku, lalu pelaku mengajak korban melakukan hubungan badan. “Perbuatan persetubuhan tersebut berlanjut sampai tiga kali,” lanjut AKP Sujarwanto.

Saat ini, pelaku berikut barang bukti berupa, 1 (satu) kerudung pink merk Umama, 1 (satu) gamis motif kotak-kotak warna biru dongker, 1 (satu) HP Blacberry warna putih, 1 (satu) jam tangan, 1 (satu) hem batik warna hijau lengan panjang, 1 (satu) hem lengan panjang warna warna merah motif sarung, telah diamankan di Mapolres Bojonegoro guna proses hukum lebih lanjut.

Atas perbuatannya, pelaku disangka telah melanggar Pasal 81 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014. Karena telah melakukan tipu muslihat untuk melakukan persetubuhan terhadap anak dibawah umur, pelaku diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp 5 milyar.

Secara terpisah Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi ketika dihubungi melalui sambungan seluler pada Senin (29/05/2017) malam, membenarkan telah dilakukan penangkapan sekaligus penahanan, terhadap pelaku yang diduga melakukan tindak pidana persetubuahan terhadap anak dibawah umur.

“Saat ini pelaku diamankan di rumah tahanan Polres Bojonegoro untuk menjalani proses hukum selanjutnya. Kasus ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Bojonegoro,” terang Kapolres. (ney/lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.