5 Misi Setyo Wahono- Nurul Azizah Bila Jadi Bupati Kabupaten Bojonegoro

Oleh: Drs. H. Sholikin Jamik, SH., MH.

Hari Ahad tanggal 22 September 2024 mulai pukul 07.30-09.00 Wib., bertepat di aula Taqwa Lt 1 Jalan Teuku Umar 48 Bojonegoro, markas gerakan satu komando Muhammadiyah Bojonegoro, mencetak sejarah untuk memulai perubahan Bojonegoro yang akan datang, kerena pada hari dan jam tersebut diadakan sarapan bareng dengan penuh egaliter yang jauh sikap dan mental feodal antara bapak Setyo Wahono calon bupati Bojonegoro yang didampingi Ibu Cantika Wahono dengan warga Muhammadiyah se kabupaten Bojonegoro. Dalam suasana santai dengan penuh keakarapan, mas wahono memaparkan visi dan missi serta programnya untuk menjadi pemimpin baru yang membuat Bojonegoro maju. Secara singkat akan kami tulis secara bersambung (Bagian 10)

Setelah memahami Tujuh (7) Visi sebagai jabaran Terwujudnya Bojonegoro Makmur/ sejahtera dan membanggakan, maka diperlukan Misi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang dilakukan sekarang untuk mencapai visi di masa depan. Misi menggambarkan tindakan, strategi, dan pendekatan yang diambil untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dalam konteks calon bupati, misi bisa diartikan sebagai langkah-langkah konkret yang diambil selama menjadi bupati untuk mencapai visi.

Baca Juga:  Bupati Bojonegoro, Apel Mantab Praja Bentuk Respon Perkembangan Lingkungan Strategis

Misi memberikan kerangka kerja yang lebih spesifik dan praktis untuk mencapai visi. Dengan memiliki misi, bupati dapat fokus pada tindakan nyata yang mendekatkan mereka pada tujuan jangka panjang.

5 Misi

1 Membangun sumber daya manusia Bojogoro yang berkualitas, unggul, berbudaya, berakhlak dan bahagia. Pembangunan SDM Bojonegoro harus bisa menumbuhkan semangat juang, optimisme, kegigihan, serta kapasitas (soft skill dan hard skill) yang handal dan unggul untuk meraih prestasi di berbagai sektor.

2 Membangun perekonomian daerah yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan.

Seluruh potensi ekonomi daerah digerakkan untuk tumbuh berkembang, terutama sektor-sektor yang memiliki karakter padat karya dan keberlanjutan, seperti sektor pertanian-agro- bisnis, pariwisata, jasa kontruksi dan jasa lainnya, UMKM dan sektor-sektor ekonomi potensial lainnya. Pemerataan ekonomi dilakukan melalui pembangunan sarana prasarana (infra- struktur, SDM dan lainnya) yang merata dan berkesinambungan.

Baca Juga:  201 Pedagang Pasar Dander di Rapid Tes, Untuk Deteksi Sebaran Covid-19

3 Membangun lingku- ngan yang lestari dan mengembangkan transisi energi baru terbarukan. Pembangunan Bojonegoro akan mempertimbangkan aspek ekologi sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalisir. Manajemen tata kelola air, konservasi Sungai, kawasan sumber mata air, pengelolaan sampah berbasis komunitas dan pengem- bangan energi baru terbarukan akan dilakukan.

4 Meningkatkan tata pemerintahan daerah yang bersih, melayani, akuntabel, partisipatif, inklusif dan inovatif. Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), maka prinsip-prinsip pemerintahan yang demokratis, transparan, berintegritas (anti-korupsi), partisipatif dan inovatif akan diperkuat. Diantaranya dengan membuka ruang partisi- pasi publik dalam kebijakan per- encanaan dan anggaran pemban- gunan daerah.

5 Memajukan kebudayaan dan kebanggaan daerah. Mewujudkan “Bangga Bojonegoro” dengan pelestarian dan pengembangan budaya lokal, termasuk seni, tradisi dan kearifan lokal. Upaya untuk pembangunan sentra budaya dan kesenian, event dan gelaran seni budaya berskala internasional. ( bersambung)