Wabup Bojonegoro Turun Tangan Soal Dugaan Keracunan Menu MBG, Tak Sesuai Ketentuan Gizi, Dapur MBG Direkomendasikan Ditutup

Reporter : Waluyo Wahyu Utomo

SuaraBojonegoro.com – Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kedungadem terus meluas. Siswa SMAN 1 Kedungadem dilaporkan mengalami gejala sakit setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan pada Rabu (1/10/2025). Kamis (02/10/2025)

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini dari wali murid, menu yang disajikan terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, tempe kering, dan acar. Sejumlah siswa mengaku rasa makanan tidak layak konsumsi.

“Nasinya nglenis, tempenya pahit dan aromanya tidak enak, acar terlalu asam, ayamnya juga agak basi,” ungkap wali murid

Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah mengaku sudah mendapat laporan langsung dari masyarakat mengenai kasus tersebut. Menurutnya, data sementara yang masuk di Puskesmas mencatat ada 22 siswa SMA dan 60 siswa lainnya yang terdampak,

Baca Juga:  Pengerjaan Jembatan Luwihaji, Wabup Bojonegoro Harapkan Selesai Tepat Waktu

“Serta tiga guru yang ikut mengalami gejala serupa, Kemudian disusul pagi ini ada tambahan tujuh anak SD yang masuk setelah makan MBG,” jelasnya.

Selain itu wanita yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro menegaskan, Pemkab Bojonegoro segera menindaklanjuti kejadian ini dengan melaporkan ke pemerintah pusat.

“Mekanisme ataupun tindak lanjutnya tentu disesuaikan dengan ketentuan. Manakala tidak sesuai, maka rekomendasinya adalah ditutup. Kalau ada perjanjian harus segera melaporkan. Kebetulan tadi pihak sekolah belum melaporkan, sehingga informasi pertama justru kami terima dari masyarakat,” ujar Wabup.

Hingga kini, pihak sekolah bersama tenaga kesehatan masih melakukan observasi terhadap kondisi siswa yang terdampak, sementara hasil pemeriksaan laboratorium terkait dugaan keracunan MBG masih ditunggu.

Baca Juga:  Dengan Karang Werda, Wabup Berharap Dorong Peningkatan Aktivitas Lansia

Sementara itu, Koordinator Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Kecamatan Kedungadem Toni, ketika dihubungi awak media melalui Akun Wathsappnya berkali kali untuk konfirmasi kejadian tersebut namun tidak diangkat.

(Why/Red)