Rela Antri, Pelajar Kembali Penuhi Pameran Lukisan di Bale Parawangsa

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Setelah sebelumnya apresiator dari berbagai kota datang secara mandiri ke Bale Parawangsa, kembali giliran seratus lima puluh pelajar di Bojonegoro datang ke tempat yang sedang menggelar pameran seni lukis karya Yuli Zedeng itu. Mereka terpaksa datang bergiliran untuk menambah wawasan di bidang kesenian itu. “Selain harus datang bergelombang, untuk memasuki arena pun mereka harus bergiliran,” kata Ramon Pareno, operator Bale Parawangsa.

Setiap pelajar secara bergantian mengamati satu per satu karya Yuli yang dirangkum dalam tajuk Sangkan Paran itu. Mereka juga rela bergantian menggunakan meja untuk alas mereka menuliskan catatanya. “Mohon maaf bila tempatnya kurang memadai dan fasilitasnya masih terbatas,” tambahnnya.

Baca Juga:  Belajar Perubahan Wujud Benda, Siswa MTs Muda Kedungadem Bikin Es Puter

Menurut para pelajar yang didampingi oleh guru pembinanya itu, tempat dan kegiatan seni di Bojonegoro yang terbuka untuk umum seperti di Bale Parawangsa adalah hal dan momen langka di Kabupaten Bojonegoro. Mereka berharap nantinya ada wadah bagi pelajar untuk menambah pengetahuan serta wawasan tentang dunia kesenian.

Tak hanya mengamati karya-karya yang dipajang, mereka juga sempat melakukan aktifitas buwuhan di Pasar Seni yang ada di sudut arena. Pasar Seni sendiri merupakan arena memajang karya-karya seni yang dapat diaplikasikan. Diantaranya gantungan kunci, wall decor, mug painting, kumpulan lagu karya seniman Bojonegoro dan lain sebagainya.

Pameran seni lukis bertajuk Sangkan Paran itu sendiri dijdwalkan berlangsung hingga Tanggal 28 Februari mendatang dengan memajang 37 karya dari Yuli Zedeng. “Ada berbafai kegiatan selama pameran, termasuk Bale Seni yang dibina oleh Andra Faersa, rencananya juga ada gladi bersih ludruk berjudul Maling Celuring,” kata Eko Peye yang juga pendiri Komunitas Seni Rupa Sang Rupa.

Baca Juga:  Bale Parawangsa Representasikan Sandur Pakeliran di Jagong Budaya

Semenjak keberadaan Bale Parawangsa, geliat kesenian yang diikuti aktifitas ekonomi serta edukasi di Bojoenegoro menjadi terlihat. “Kami memang sengaja membuat Bale Parawangsa ini menjadi tempat belajar dan berkesenian, semoga saja kami dapat terus bertambah baik,” pungkasnya. (Bim/red).