Bale Parawangsa Representasikan Sandur Pakeliran di Jagong Budaya

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro tetap akan menggelar kegiatan rutin mereka yang dikenal dengan sebutan Jagong Budaya. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah Spirit Bengawan ‘Pemajuan Tradisi Lisan di Kawasan Bentang Situs Geopark Bojonegoro. “Kami didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,” jelas Wahyu Subakdiono, Ketua Kelompok Kerja Kebudayaan Bojonegoro.

Menurutnya, kegiatan Jagong Budaya kali ini akan lebih Bojonegoro dengan warna pengkayaan seni tradisi Sandur Bojonegoro. “Selain itu akan disinggungkan dengan potensi Geo Park yang dimiliki oleh Bojonegoro. Kebetulan Kepala Bappeda Provinsi juga merupakan Ketua Geo Park Jawa Timur,” tambahnya.

Warna Bojonegoro akan diisi dengan pengkayaan Sandur Bojonegoro dalam bentuk Sandur Pakeliran dari Akademi Bale Parawangsa yang pada tahun ini menjadi subyek dan obyek program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi melalui tim peneliti dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). “Sandur yang ditampilkan adalah hasil pengkayaan yang dilakukan oleh Akademi Bale Parawangsa,” jelasnya.

Hal tersebut merupakan representasi hasil workshop Panjak Ore yang telah digelar selama satu minggu sebelumnya. Dalam Jagong Budaya akan hadir sejumlah narasumber yang mewakili ekosistem kebudayaan, termasuk tim peneliti dari Unesa Surabaya. “Kegiatannya Hari Minggu, Tanggal 1 September malam di Gedung Gentari Kirana. Utara Proliman, terbuka untuk umum,” tambah Agus Budiono, salah satu yang didapuk mendampingi kegiatan. (put/red)