SUARABOJONEGORO.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro menyebut imunisasi difteri putaran kedua pada Juli – Agustus di Bojonegoro. Saat ini cakupan pemberian vaksin sudah mencapai 47,30 persen.
Imunisasi diberikan pada anak dengan rentang usia 1 hingga 19 tahun.
“Untuk putaran ke dua, sasaran Outbreak Respons Immunization (ORI) mencapai 320.123 anak. Yang mana mengalami penurunan, dibanding pada putaran pertama yang mencapai 327.4798 anak,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Totok Ismanto, Jumat (10/8/2018).
Menurutnya, ORI diwajibkan bagi anak berumur 1-19 tahun lantaran dinilai kekebalan tubuh mereka masih lemah terhadap toksin difteri yang dibawa bakteri difteri.
“Sedangkan, bagi masyarakat yang umurnya 20 tahun ke atas bisa melakukan imunisasi sendiri di Puskesmas, klinik kesehatan atau pusat pelayanan kesehatan terdekat,” ujar Totok.
Difteri adalah penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak. Penyakit ini memiliki masa inkubasi dua hari hingga lima hari dan akan menular selama dua hingga empat minggu.
Penyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.
“Difteri dapat menular melalui cairan mulut dengan batuk atau bersin. Bahkan bernapas saja kemungkinan penularannya tinggi, jadi kata kuncinya penyakit ini dapat dicegah hanya dengan imunisasi saja,” pungkasnya.
ORI sendiri dilakukan sebanyak tiga tahap. Putaran pertama sudah terlaksana pada bulan Februari-Maret. Serta putaran ke dua berlangsung Juli-Agustus, dan putaran ke tiga pada November-Desember mendatang. (die/yud)