Pengaruh Warung Kopi Terhadap Pelajar

Oleh: Dewi Sri Kayatun

suarabojonegoro.com – Warung kopi adalah tempat yang di minati semua kalangan pada zaman sekarang dengan kesedian wi-fi . Semua kalangan masyarakat banyak yang berkunjung ke warung kopi baik dari orang dewasa, mahasiswa bahkan pelajar. Kopi saat ini tidak hanya sebagai minuman penghangat tubuh sebelum melakukan aktifitas tetapi kopi sekarang menjadi salah satu budaya dalam masyarakat. Bisa kita lihat begitu banyaknya warkop yang ada didaerah bojonegoro selalu rame baik di pagi hari,siang hari, bahkan malam hari.                                                      
     
Dengan seringnya tuan rumah menyajikan kopi bagi para tetamunya, pengusaha yang menjamu relasi bisnisnya di kafe, pemuda yang berinteraksi di kedai-kedai kopi , ataupun mahasiswa  yang mengerjakan tugas-tugas kelompok sambil ngopi di kantin kampus. Kopi mengandung  kafein yang mampu menstimulasi produksi dua hormon perangsang, yaitu kortison dan adrenalin. Akibatnya dalam waktu singkat kopi berpengaruh menghilangkan kantuk,meningkatkan kesadaran mental, pikiran, fokus dan respon.
       
Warung kopi juga sumber sumber infornasi dan inspirasi, tidak jarang pada saat kita ngopi,kita menemukan ide dan gagasan. Bagi sebagian masyarakat pencinta kopi, menikmati kopi di rumah ataupun di kos dengan racikan sendiri akan terasa berbeda dengan saat mereka di warung kopi.  
       
Di sisi lain warkop dapat berpengaruh hal yang positif dan negatif bagi masyarakat. Tapi disini saya akan membahas hal positif dan negatifnya terhadap pelajar . Hal positif adalah mereka bisa berdiskusi dan mengerjakan tugas-tugas kelompok dari guru. Negatifnya adalah mereka berkunjung di warkop hanya untuk membahas hal-hal yang ga penting,sekedar main gadget untuk game, lihat film di youtube bahkan kita terkadang melihat seorang siswa pada saat jam pelajaran ada di warkop yang ga ikut jam pelajaran ,bahkan berangkat dari rumah untuk ke sekolah, tapi ternyata mereka ke warkop dan bolos sekolah.  
       
Secara logika kita mengeluarkan uang untuk beli kopi hanya 5 ribu bisa wi-fian hingga berjam-jam maka dari itu warkop menjadi pilihan bagi mereka-mereka  pencinta kopi untuk nongkrong-nongkrong bareng teman-temannya. Biasanya para pelajar ke warkop sehabis pulang sekolah, bahkan malam hari hingga larut malam belum pulang padahal pagi harinya mereka harus bangun pagi untuk berangkat ke sekolah.
         
Sehingga tugas dari guru yang di kerjakan di rumah atau bisa kita katakan sebagai PR tidak di kerjakan, sehingga pada saat mereka di sekolah terkena hukuman dari guru di karnakan tidak mengerjakaan tugas, bahkan juga ada yang tiduran di kelas. Warkop atau kedai kedai kopi membawa pengaruh negatif dan juga positif . Tapi bukan berarti pelajar ga baik untuk berkunjung  ke warkop, tapi alangkah baiknya mereka di warkop dengan waktu yang ga berlebihan, waktu sengang, dan tidak lewat batas. Pulang dengan tepat waktu karena sebagai pelajar itu harus bisa mengatur waktu dengan baik.
         
Waktu mereka itu sangat berharga, karena pada dasarnya seorang pelajar itu tugasnya hanya belajar dan menuntut sebanyak-banyak ilmu. Masa depan masa panjang dan kesuksesan menanti mereka di sana. Jadi pelajar jadwal ke warkop nya dengan jadwal belajarnya di sesuaikan bagi kalian yang suka berkunjung di warkop. (*)

Foto: Dok. SuaraBojonegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *