Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan dari Gubernur Jatim

SUARABOJONEGORO.COM – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Jumat (27/04/18). Penghargaan itu diberikan atas prestasi kinerja yang dinilai sangat tinggi dengan skor 3,2100 dalam penyelenggaraan pemda tahun 2016.

Piagam penghargaan tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Sesuai piagam penghargaan nomor : 118/402/011.1/2018 Gubernur Jatim. Piagam tersebut diberikan langsung Gubernur Jatim di halaman kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan nomor 110 Surabaya.

“Terpeliharanya kekompakan antara pemerintah, DPRD, TNI, Polri, swasta, serta seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci sukses di Jatim,” kata Gubernur Jatim, Soekarwo usai memimpin upacara Hari Otonomi Daerah XXII Tingkat Jawa Timur di Halaman Kantor Gubernur Jatim.

Kekompakan menjadi kunci sukses pembangunan di Jawa Timur. Kekompakan itu pula yang mampu mengantarkan Jatim menjadi peringkat pertama kinerja tertinggi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tujuh kali berturut-turut.

Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim menjelaskan, membangun kekompakan harus egaliter dan sejajar. Artinya, antara birokrasi, politik, dan pihak ketiga seperti LSM, pengusaha, serta berbagai komponen masyarakat lainnya dalam satu tingkatan. Dengan demikian, baru terwujud kekompakan tersebut.

Politik dan birokrasi harus menyatu, dengan memaknai birokrasi Jawa Timur juga pemerintah kabupaten/kota, TNI dan Polri. Selain itu, juga harus memaknai Pemprov bisa bekerja dengan baik apabila bekerjasama dengan kabupaten/kota dan seluruh pihak.

Baca Juga:  Penghargaan Untuk Bojonegoro Atas LPPD Status Kinerja Sangat Tinggi Ditahun 2018

“Semuanya harus kompak. Setelah itu baru diikuti dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik untuk menghasilkan akuntabilitas,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa membuat program meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan program tersebut dengan baik jika tidak ada kekompakan antara pemangku kepentingan.

“Kompak, guyub rukun dan bersatu dulu, baru kemudian membuat program,” tegasnya.

Leadership Dikembangkan Lebih Luas di Jatim

Menurut Pakde Karwo, kunci sukses lainnya dalam pembangunan di Jatim adalah leadership yang dikembangkan secata lebih luas di Jatim. Artinya, leader di Jatim bukan hanya diartikan sebagai gubernur dan wagub, tetapi juga yang lai, seperti forkopimda, pimpinan dewan, pimpinan partai, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

“Para leader ini harus kompak,” ucap orang nomor satu di Jatim ini.

Dijelaskan, leadership memegang peranan penting dalam organisasi atau memiliki persentase sama atau lebih dari 50 persen. Proses kepemimpinan atau leadership yang baik adalah kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder dalam merumuskan kebijakan guna kemajuan daerah dan instansinya. Untuk itu, masyarakat yang dipimpin perlu dan harus ikut diajak bicara mengenai apa yang disenangi dan cocok di dalam kehidupan.

Baca Juga:  Penghargaan Untuk Bojonegoro Atas LPPD Status Kinerja Sangat Tinggi Ditahun 2018

“Kunci sukses sebagai pemimpin yang baik harus belajar dari masyarakat. Pemimpin harus selalu dinamis mengikuti kepentingan-kepentingan yang dibutuhkan masyarakat,” imbuhnya mrnjawab pertanyaan medis.

Dalam kesempatan yang sama, Pakde Karwo juga menyerahkan penghargaan kepada Juara Sinergitas Kinerja Kecamatan (SKK) Provinsi Jatim Tahun 2017, dan bupati/walikota penerima penghargaan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah secara nasional.

Sebagai juara SKK Jatim tahun 2001, berurutan dari juara 1 sampai dengan juara harapan 2, yaitu Kecamatan Dampit Kabupaten Malang, Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik, dan Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Diikuti Kecamatan Sumber Malang Kabupaten Situbondo dan Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban.

Sementara itu, penerima penghargaan kinerja terbaik kabupaten adalah Bupati Sumenep, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Magetan dan Jombang. Diikuti Bupati Probolinggo, Ngawi, Bojonegoro, Blitar, Lamongan, Pacitan dan Sidoarjo. Selanjutnya, Bupati Tulungagung, Banyuwangi, Pasuruan, Malang, Trenggalek, Gresik dan Madiun.

“Sedangkan untuk pemerintah kota, masing-masing Kota Madiun, Probolinggo, dan Surabaya. Diikuti Kota Blitar, Kediri, dan Malang,” imbuhnya. (lis/yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *