Industri Kreatif Ini Beda Dengan Yang Ada Di Gedung Pamer

oleh -
oleh
Reporter : Andri Yanto

suarabojonegoro.com– Menurut Agus Supriyanto, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Bojonegoro hasil karya yang disuguhkan di Gedung Pusat Pengembangan Industri Kreatif  (PPIK) Jalan Veteran, Bojonegoro ini berbeda dengan hasil karya di Gedung Pamer Jalan Pattimura.

“Oh nggak, karena ini produk yang baru ada di launching kemarin itu hasil kolaborasi IKKON Bekraft dengan pengrajin industri kreatif. Ini hasilnya kolaborasi. Jadi beda,” jelas Agus, Minggu (22/10/2017).

Karena dari kecamatan Malo kata dia, ada produk untuk main catur. Ada produk tempat handphone, ada produk yang macam macam disitu. Dia sebut lagi kalau masih ada banyak hasil industri kreatif yang dipamerkan saat ini.

“Kemudian ada kain, dari kain itu ada kain untuk anak anak dan batik untuk anak anak. Perca untuk kasur, terus kemudian ada mode desain yang beda,” tambahnya.

Lalu ada sijiwa, sijiwa itu lanjutnya dari beberapa imajinasi yang digabung menjadi satu atau dalam bahasa jawa siji. Dia mencontohkan seperti hasil karya monel di desa Sudu dengan gerabah di Malo yang di mix.

“Onyx digunakan menjadi speaker aktif. Onyx digunakan lampu hias dan tuas perseneleng juga,” ujarnya.

Memang dalam hal ini IKKON Bekraft berusaha menyentuh potensi lokal Bojonegoro. Namun, kata Agus dalam tempo 4 bulan yang masing masing tempat 2 minggu, tentu tidak tersentuh semua.

“IKKON ini kan sudah selesai. Setelah diberikan inovasi itu, tinggal mengembangkan seperti Jono, itu kemarin dibuat apa itu, bantal. Ada variasi variasinya,” jelasnya.

Sehingga dia berharap setelah adanya contoh tersebut masyarakat lokal dapat mengembangkan kreativitasnya.

“Supaya Industri Bojonegoro tidak monoton itu itu saja. Tetapi yang lama itu tetap di pertahankan dan muncul ide ide baru yang sesuai dengan permintaan pasar,” harap Agus, seperti hasil karya saat ini dengan menyesuaikan konsumen sekarang.(And/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.