SuaraBojonegoro.com – Sosialisasi pencegahan inteloren, Radikalisme, dan terorisme untuk menjalankan kondusifitas di kabupaten Bojonegoro yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, menghadirkan beberapa Nara sumber diantaranya adalah Iptu I Putu Suryawan Astawa, SH, kasat Intel Polres Bojonegoro. Narasumber kedua Endah Suryani, SH. dari kejaksaan Negeri (Kajari) Bojonegoro. Narasumber ketiga Aning Wulandari, M.Pd. Ketua FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Kabupaten Bojonegoro.
Dalam penyampaian masing masing Nara sumber terus mengingatkan bagaimana persatuan dan kesatuan yang harus selalu dibina ditingkat masyarakat untuk menciptakan kebersamaan saling toleransi dan memahami perbedaan masing masing di masyarakat.
“Terorisme merupakan tindakan pidana yang berat dan ajarannya dapat merusak toleransi dan merugikan masyarakat, sehingga perlu adanya pembinaan sejak dini terhadap masyarakat agar terus menciptakan kebersamaan dimasyarakat,” ujar Kasat Intel Polres Bojonegoro, Kamis (18/7/2024).
Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Intoleran, Radikalisme dan Terorisme yang bertempat disalah satu rumah makan di Kecamatan Padangan ini, juga mendapatkan pesan moral dari Endah Suryani, SH, bahwa bagaimana menciptakan kerukunan dimasyarakat untuk tidak saling salah paham karena perbedaan yang mengakibatkan gesekan antar oknum masyarakat.
“Beberapa perkara yang kami tangani tidak sedikit soal perselisihan antar oknum yang kebetulan dari oknum anggota pencak silat yang beda organisasi, dan akibat perbedaan kelompok ini terdapat gesekan dan mengakibatkan pelanggaran hukum,” Kata Endah.
Sehingga Endah meminta kepada masyarakat terutama anak anak muda, agar tidak pernah membedakan bedakan kelompok, karena pada dasarnya adalah keluarga besar dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua FKDM Bojonegoro Aning Wulandari juga menyampaikan banyak hal tentang adanya perselisihan di tingkat remaja yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat, sehingga diharapkan para remaja harus berfikir lebih matang untuk mengambil tindakan yang melanggar hukum.
Kepala Bakesbangpol Mahmudi, S. Sos, MM menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai Upaya mengedukasi para peserta didik, khususnya siswa SMA/SMK/MA agar dapat memahami apa itu radikalisme, intoleran dan terorisme beserta dampak hukumnya, serta mengedukasi mereka untuk Bersama-sama mencegah terjadinya radikalisme, intoleran dan teorisme.
“Kegiatan dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) agar terjadi interaksi tanya jawab antara narasumber dan peserta,” Kata Mahmudi.
Adapun peserta Sosialisasi ini diikuti oleh siswa siswi MA/SMA/SMK beserta Wakil Kepala Bidang Kesiswaan atau guru BK (Bimbingan Konseling) serta Pengurus BKP (Bojonegoro Kampung Pesilat) dari 6 kecamatan, yaitu: kecamatan Padangan, Kasiman, Kedewan, Ngraho,, Tambakrejo dan Margomulyo.
Dalam kegiatan tersebut,
FGD dibuka oleh Asisten I Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito, S. Sos, MM, mewakili Pj. Bupati Bojonegoro. Dalam sambutannya, Djoko Lukito menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap para siswa dan guru dapat memahami tentang bahayanya radikalisme, intoleran dan terorisme, serta dapat Bersama-sama melakukan tindakan preventif untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di sekolah atau madrasah. Para guru diharapkan lebih banyak menyelanggarakan kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila.
Selain itu, Nara sumber juga memaparkan materi tentang Menangani Faktor-faktor penyebab Radikalisme, intoleran dan terorisme, Menumbuhkan Jiwa dan Semangat Persatuan untuk membentengi Generasi Muda dari budaya Intoleran. FGD menjadi semakin menarik dengan antusias para peserta, baik dari siswa maupun dari pengurus BKP yang melakukan tanya jawab.
Sementara itu, Kapolsek Padangan Kompol M Hufron yang hadir dalam acara tersebut juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya dikalangan remaja agar memiliki karakter yang lebih baik serta kedisiplinan agar tidak mudah terpengaruh dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Terpisah, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Heri Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini akan dilaksanakan di 5 zona, dengan masing-masing zona terdiri dari beberapa kecamatan. Harapannya, kegiatan sosialisasi pencegahan radikalisme, intoleran dan terorisme ini dapat menyasar siswa siswi SMA/SMK/MA dan BKP seluruh kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. (Rum/Red)